Pelaku Pembunuhan Pensiunan PTPN di Pekanbaru ternyata Sopir Korban

Jumat, 14 Juni 2024 | 10:40:54 WIB
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra

Riauaktual.com - Satreskrim Polresta Pekanbaru menangkap Raka, pelaku pembunuhan terhadap pensiunan PTPN bernama Saiwan. Ternyata pelaku merupakan sopir dari korban.

"Ya. Jadi pelaku inisial Rk ini merupakan sopir korban yang sudah lama bekerja dengannya," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra, Jumat (14/6).

Menurut Berry, pelaku sempat kabur selama dua pekan ke Bengkulu usai pembunuhan. Di Bengkulu, Raka kemudian meninggalkan mobil korban di rumah keluarganya, lalu dia kabur ke Jakarta.

Lalu keluarga Raka melapor ke polisi soal mobil yang ditinggalkan tersebut. Polisi langsung datang menjemput mobilnya dan kembali memburu Raka.

Dari Bengkulu, Raka berpindah tempat ke Subang Jawa Barat. Pelarian Raka terus berlanjut ke Banyuwangi, Jawa Timur. 

Saat di Banyuwangi itulah pelaku ditangkap Satreskrim Polresta Pekanbaru bersama Polresta Banyuwangi dan Jatanras Polda Jawa Timur.

"Pelaku kabur berpindah-pindah tempat dan terakhir ditangkap di Banyuwangi," jelas Berry.

Berry menyebut, penyidik masih mendalami motif pembunuhan itu. Sebab, pelaku masih dalam perjalanan dari Banyuwangi menuju Pekanbaru.

Namun, sejak kejadian pelaku membawa mobil korban serta surat berharga yang berada dalam mobil itu.

"Terkait motif kami dalami dulu karena petugas masih membawa Rk ke Pekanbaru," tegas Berry.

Sebelumnya diberitakan, Saiwan, pensiunan perusahaan PTPN V Pekanbaru ditemukan tewas pada Rabu (29/5) malam di rumahnya Jalan Bunga Inem Kelurahan Sialangmunggu Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru. Kondisi korban berlumuran darah dan sudah membau.

"Jenazah pak Saiwan pertama kali ditemukan anaknya yang datang dari daerah Kubang. Karena bapak ini HP nya enggak aktif sejak 2 hari belakangan," ujar Ketua RW 17 Kelurahan Sialangmunggu Ivan Syahlufti (38) kepada merdeka.com di lokasi kejadian.

Selama ini, Saiwan tinggal sendirian di Perumahan Mandala itu. Yang kerap datang adalah sopirnya. Namun saat mayat korban ditemukan, sang sopir tidak berada di lokasi.

"Informasi dari keluarganya, Pak Saiwan ini baru pulang dari bank 2 hari sebelum ditemukan jenazahnya. Sopirnya tidak ada di rumah, mobil korban Ertiga juga tidak ada lagi," kata Ivan.

Sejumlah warga berbondong-bondong menyaksikan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukam tim Inafis Polresta Pekanbaru.

"Di rumah tersebut, terdapat bercak darah bekas seretan di lantai rumah dekat mayat ditemukan. Mayat sudah membiru dan bau, karena kata anak korban, bapak ini sudah 2 hari tak bisa dihubungi," jelas Ivan.

Ivan menyebutkan, anaknya datang karena nomor HP korban tidak aktif. Lalu sang anak masuk ke rumah dan menemukan mayat ayahnya. Selanjutnya, sang anak mengadukan kejadian itu kepada warga dan Ketua RT dan RW setempat.

"Saya bersama Pak RT melihat ada onggokan tertutup selimut. Ada bercak darah juga, seperti bekas diseret," ucap Ivan.

Ivan mendapat informasi bahwa selama ini korban memiliki mobil Ertiga dan sopir yang sering datang. Tapi, mobil milik korban sudah tidak berada di rumah.

"Anaknya bilang, BPKB mobil, surat-surat berharga lainnya hilang bersama mobilnya," kata Ivan.

Dari darah, bekas seretan dan hilangnya mobil, ada indikasi Saiwan merupakan korban perampokan dan pembunuhan.

Tags

Terkini

Terpopuler