Pilgubri 2024, Syamsurizal Pilih Berpasanganan dengan Mantan Kepala Daerah

Jumat, 24 Mei 2024 | 13:30:18 WIB
Syamsurizal. Foto : Dok. DPR

Riauaktual.com - Salah satu bakal calon Gubri pada Pilkada 2024 Syamsurizal mengaku lebih memilih atau menyukai pasangan sebagai bakal calon Wakil Gubernur yang berasal dari kepala daerah atau mantan kepala daerah. Alasannya lebih memahami tata kelola pemerintahan daerah.

"Kalau dari kepala daerah lebih paham dan berpengalaman mengelola pemerintahan. Susah juga memberikan pemahaman jika berpasangan dengan orang baru sama sekali," kata Syamsurizal di Jakarta, Rabu (22/5/2024) lalu.

Sejumlah nama mantan kepala daerah yang mencuat ke publik untuk bertarung di Pilgubri  pada 27 November 2024 mendatang, di antaranya Wakil Bupati Pelalawan Nazaruddin, mantan Bupati Indragiri Hilir M Wardan, mantan Bupati Pelalawan M Haris, mantan Bupati Inhu Achmad dan mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution. 

Syamsurizal juga disebut-sebut publik ingin berdampingan dengan calon wakil idamannya yakni Anggota DPRD Riau, Septina Primawati, istri mantan Gubri Rusli Zainal.

"Semua nama-nama yang beredar layak dan berpotensi untuk menang di Pilgubri. Tergantung keputusan partai. Bisa saja partai menawarkan pasangan, agar bisa diusung oleh partai kita. Kita terikat juga," kata Politikus dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu.

Mantan Bupati Bengkalis dua periode itu  belum berani menyebut siapa nama-nama mantan kepala daerah yang beredar ke publik untuk disandingkan dengan dirinya. Sebab saat ini dia masih menunggu hasil survei partai dan timnya.

"Hasil survei partai belum keluar. Hasil survei tim saya baru diserahkan ke partai. Kalau memang ok menurut dia (partai-red) layak untuk diterima, ya kita terima, keluar rekomendasi partai," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR tersebut.

Meski rekomendasi partainya belum keluar, Syamsurizal menegaskan akan tetap melakukan komunikasi secara intens kepada beberapa partai politik yang memiliki mesin penggerak kuat di tingkat bawah.

"Partai-partai kuat motor penggeraknya seperti PDIP, PKS, PAN. Golkar tak akan bergabung, karena sudah pasti akan mengusung calonnya sendiri. Ya paling-paling melawan Golkar-lah," ujarnya.

Tags

Terkini

Terpopuler