Fahri Berharap Tiga Capres Mampu Lakukan Perubahan Positif Secara Bertahap

Ang
Kamis, 26 Oktober 2023 | 10:50:56 WIB
Gelora Talks bertema 'Sah! Prabowo-Gibran: Membaca Peluang dan Tantangannya'

Riauaktual.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan sistem presidensial 20 persen tak menciptakan koalisi rasional, tetapi sebaliknya menumbuhkan koalisi irasional lebih banyak.

"Karena semua ingin memenuhi tiket 20 persen, sehingga berkumpullah orang-orang yang banyak anomali-nya. Seperti di koalisi perubahan ada dua partai yang masih di dalam kabinet, ikut programnya Pak Jokowi (Joko Widodo), tapi menyebut dirinya antitesis Pak Jokowi dan mengusung perubahan," kata Fahri Hamzah dalam Gelora Talks bertema 'Sah! Prabowo-Gibran: Membaca Peluang dan Tantangannya', Rabu (25/10/2023) sore.

Demikian juga dengan PDIP yang tetap menyebut kelanjutan dari pemerintahan Jokowi, tetapi tidak berada dalam Koalisi Indonesia Maju.  "Harusnya mereka secara rasional menyusun langkah persaingan politik, tetapi muncullah hal-hal yang tidak rasional yang bersifat simbolik," katanya.

Fahri berharap Partai Gelora masuk ke Senayan akan lakukan pembenahan sistem pemilu, terutama yang mengatur soal treshold 20 persen.  Termasuk
dapat membentuk satu fraksi, sehingga dialog-dialog tentang ideologi akan semakin diintensifkan, termasuk dialog mengenai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang ideal. 

"Sekarang kita sudah punya tiga pasang, ya enam orang itu semuanya diselimuti  banyak hal yang tidak ideal, tetapi sudah kita putuskan. Mudah-mudahan akan membuka jalan ke depan untuk menghasilkan satu perubahan yang baik secara bertahap," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik, FISIP Universitas Indonesia (UI) Hurriyah meminta semua capres dan partai politik berkomitmen untuk tidak memainkan lagi politik identitas, terlepas dari semua kelebihan dan kelemahan pasangan capres-cawapres yang ada.

"Pemilu 2024 jangan dirusak lagi seperti seperti Pemilu 2019. Semua calon yang bertarung hari ini, terlepas dari kelebihan dan kelemahan masing-masing, semua partai dan capres untuk tidak mempolitisasi politik, terutama identitas agama dan identitas etnis lagi di Pemilu sekarang," ujarnya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pengusungan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, bisa menjadi pembuktian bagi PDIP, apakah menjadi Partai ID atau partai yang memilih ideologi atau tidak.

"Kan Pak Prabowo ini sudah dua kali Pilpres kalau di Jawa Tengah, maka diambillah Gibran agar bisa merebut suara di Jawa Tengah. Karena Prabowo sudah bolak-balik ke Jawa Tengah, bahkan mendirikan posko pemenangan suaranya tidak berubah 18 persen," kata Pangi.

Tags

Terkini

Terpopuler