Tanggapan DPRD Soal Banjir di SMPN 21 Pekanbaru

Jumat, 15 November 2013 | 04:26:00 WIB
Darnil. FOTO: riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - SMP Negeri 21 Pekanbaru Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru sudah sekian lama menjadi langganan banjir hingga mengganggu proses belajar mengajar. Namun, pengaduan pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum, belum ada tindak lanjutnya. Padahal, kenyamanan proses belajar mengajar harus dijamin oleh instansi terkait.

Anggota Komisi III Kota Pekanbaru Darnil, saat mengetahui kondisi sekolah ini mengaku prihatin. Darnil meminta agar instansi terkait segera menindaklanjuti pengaduan dari pihak sekolah.

"Pemko melalui dinas terkait harus tanggap. Beri jaminan kenyamanan belajar karena ini berdampak kepada anak didik. Secepat mungkin, banjir ini harus diselesaikan agar tidak berdampak pada kenyamanan belajar," ungkap Darnil saat dikonfirmasi di DPRD.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru diminta berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum guna menyelesaikan persoalan banjir di sekolah, termasuk SMPN 21 Pekanbaru.

"Jangan dibiarkan berlama-lama, kita khawatir akan berdampak pada kualitas belajar antara guru dan murid, apa lagi ini SMP yang masih anak-anak," sebut Darnil.

Ditambahkan Politisi Hanura ini, jika instansi terkait beralasan tidak memiliki anggaran, Darnil menyebut alasan tersebut tidak masuk akal karena alokasi anggaran untuk penanganan banjir ini cukup besar.

"Tak ada alasan kalau masalah pendidikan harus menjadi perhatian seperti komitmen pemerintah yang memprioritaskan pendidikan," tegasnya.

Kepala SMPN 21 Pekanbaru Hj Illa Litta SPd, seperti diberitakan sebelumnya mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memang kerap terendam banjir apalagi usai hujan deras. Kondisi ini pun mengganggu proses belajar mengajar, apalagi ketika air telah mencapai lutut orang dewasa, anak-anak cenderung basah-basahan.

"Kalau sudah banjir, para siswa dan guru mau tak mau pun berbasah-basahan karena lokal terendam banjir, ini sangat mengganggu konsentrasi siswa dan guru," terang Illa.

Illa mengatakan, kondisi ini mulai rutin terjadi ketika drainase di depan sekolah tak lancar lagi menyalurkan air. Dia menduga polongan air semakin menyempit dan kemudian tersumbat oleh sampah, disamping itu pagar di belakang sekolah juga sudah dijebol masyarakat. Sehingga aliran air hujan dari masyarakat berkumpul dan berputar-putar di lingkungan sekolah saja.

Selain mengganggu proses belajar mengajar, rendaman air juga merusak meubeler sekolah seperti kursi, meja dan lemari. Pihaknya telah menyampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum agar dapat mencari solusi ini, namun belum ada jawaban dari instansi tersebut.

"Kita berharap ada solusi dari Dinas PU, sehingga masalah banjir ini dapat teratasi dan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan lancar," harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Zulfadil, saat dikonfirmasi melalui selulernya, belum dapat memberikan keterangan karena sedang melakukan pengujian. "Saya sedang menguji," kata Zulfadil melalui pesan singkatnya. (rrm)

Terkini

Terpopuler