UPTD Tambang Minta Kepsek SDN 034 Taraibangun Buat SK Komite Sekolah

Rabu, 06 November 2013 | 01:27:00 WIB
Pertemuan UPTD, Komite, dan Kasek SDN 034 Taraibangun. FOTO: nova

TAMBANG, RiauAktual.com - Kepala UPTD Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Alfian, mendesak Kepala SDN 034 Taraibangun segera mengeluarkan SK komite sekolah yang selama 3 bulan lebih ini belum punya bukti legalitasnya.

Hal ini disampaikan Alfian saat meninjau langsung SDN 034 Taraibangun dan melakukan rapat bersama kepala sekolah serta majelis guru, Rabu (5/11/2013). Koordinasi dan komunikasi yang baik, harus dibangun oleh kepala sekolah dengan komite. Sehingga sekolah dengan komite bisa satu suara dan satu tujuan untuk memajukan sekolah tersebut.

"Segera dibuat SK dan dibagikan ke komite, bincangkan ke komite apa saja yangg ingin dilakukan, misalnya lahan untuk pembangunan sekolah, tentu perlu koordinasi dengan komite," terang Alfian.

Akibat selama ini tak ada ditetapkan SK untuk komite SDN 034 Taraibangun, anggota komite menilai sekolah enggan diawasi oleh komite. Guna menghilangkan kesan tersebut, maka komite menegaskan agar kepala sekolah Maryana legowo untuk jemput bola menetapkan komite tersebut.

Maryana, saat dikonfirmasi mengenai SK komite ini usai rapat, mengatakan, belum dikeluarkannya SK komite karena Ketua Komite SDN 034 Taraibangun Elvi Nisri belum menyerahkan data anggota komitenya.

"Pengakuan dia bilang sudah dikasihkan. Sebenarnya kalau diserahkan datanya akan langsung kita keluarkan, TU yang ketik, untuk pembentukan komite sementara ini UPTD yang minta. Seluruh wali murid belum tahu," tukasnya.

Pernyataan Maryana ini ditentang tegas Anggota Komite Supratman, bukan tidak diserahkan, namun memang Maryana yang sengaja memperlambat membentuk SK komite tersebut. Manurut Supratman, data komite telah diberikan sejak awal keanggotaan komite ditunjuk.

"Bohong dia, nama kami sejak pertama ditunjuk sebagai komite sudah didata oleh TU sekolah. Yana yang meminta TU mencatat nama dan nomor telepon kami waktu itu (sekitar 3 bulan lalu). Alasannya kemarin data itu hilang," sebut Supratman. (nov)

Terkini

Terpopuler