Waspada Makan Didelapan Restoran di Pekanbaru

Rabu, 11 September 2013 | 02:01:00 WIB
Majelis Ulama Indonesia

PEKANBARU (RA)- Waspada, inilah kata-kata yang harus dicamkan masyarakat kota Pekanbaru, bagaimana tidak, ternyata ada beberapa restoran di kota yang bermayoritas masyarakat muslim ini tidak memiliki sartifikat HALAL dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Adapun beberapa retoran yang baru dirilis MUI melalui Direktur LPPOM MUI Riau, Sofia Anita, diantaranya, Solaria, J.co Donuts and Coffe, Bread Talk, Roti Boy, Paparons Pizza, Baskin Robbin, De Coffe and Tea Leaf dan Starbucks.

Menanggapi perihal tersebut, Sekertaris komisi II DPRD kota Pekanbaru, Syamsul Bahri, berucap, Untuk umat muslimin harus berhati-hati terhadap makanan yang haram, karena setiap yang diharamkan Allah pasti mendatangkan bahaya.

"Kita harus berhati-hati dan selektif, dalam mengkonsumsi makanan. Jika MUI sudah mengingatkan kita akan ke halallan suatu peroduk tentunya kita harus waspadai, karena lembaga ini diberi wewenang pemerintah untuk menjamin kehalalan produk yang beredar di Indonesia," ucap Syamsul ketika berbincang bersama RiauAktual.com, Rabu (11/9/2013) diruang kerjanya.

Untuk itu, politisi partai Demokrat ini menghimbau kepada warga muslim agar membeli produk makanan yang berlabel halal. "Himbauan ini dilakukan mengingat selama ini sudah terlalu banyak penemuan produk makanan yang tidak berlabel halal," ungkapnya

Syamsul juga menegaskan, jika warga ingin makan di sebuah restoran atau rumah makan, agar memeriksa betul-betul kehalalan tempat tersebut "Silakan periksa dulu dan cobalah bertanya kepada pemilik atau penjaga restoran tersebut. Jangan konsumsi bila tidak bersertifikat halal," tegasnya.

Jika restoran yang berlabel halal, sambungnya, itu artinya MUI bersama pihak terkait sudah meneliti terlebih dahulu sebelum diperjual belikan.

Namun untuk terkait sanksi bagi produk makanan yang tidak berlabel halal diakui Syamsul memang tidak ada. "Bagi yang tidak menempelkan produk halal memang tidak ada sanksinya, namun tentunya ini harus dipertimbangkan masyarakat untuk makan yang diperjualbelikan ditempat tersebut" ungkapnya.

Laporan: Doni

Terkini

Terpopuler