Riauaktual.com - Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, mengintensifkan patroli karena harimau sumatera, Bonita, kembali muncul di permukiman warga.
Bonita muncul persis di Jalan Poros areal perkebunan kelapa sawit PT THIP Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau, Selasa (17/4)
Kemunculan Bonita membuat warga semakin khawatir saat beraktivitas di perkebunan dan melintasi Jalan Poros.
Oleh sebab itu, tim gabungan dari BBKSDA Riau, TNI, Polri dan WWF meningkatkan patroli dan bersiaga diperlintasan Bonita.
Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati ketika dikonfirmasi mengatakan, tim saat ini telah melakukan pemantauan terhadap pergerakan Bonita yang keluar masuk dari green belt ke kebun sawit.
"Kemarin sempat muncul di Jalan Poros. Setelah ditelusuri oleh tim, Bonita kembali ke green belt," ujar Dian, Rabu (18/4).
Sehingga, tim bersiaga di Jalan Poros untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Kita imbau warga tetap hati-hati dan waspada terhadap serangan harimau sumatera. Khususnya anak-anak yang diantar jemput ke sekolah oleh orang tuanya," ucap Dian.
Menurut dia, bila masyarakat merasakan khawatir saat melintas di Jalan Poros, bisa meminta pengamanan dari tim.
"Kita berharap tidak ada lagi korban berikutnya. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati," ujar Dian.
Selain itu, bagi para petani yang bekerja di kebun disarankan untuk tidak seorang diri.
"Kita sarankan bekerja berkelompok, biar lebih aman," tutur Dian.
Diberitakan sebelumnya, harimau Bonita menerkam Jumiati pada 3 Januari 2018 di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil.
Lebih kurang sebulan setelah itu, Bonita menerkam Yusri Effendi di Dusun Sinar Danau.
Pasca tewasnya dua orang warga akibat serangan Bonita, pihak BBKSDA Riau masih berupaya melakukan penyelamatan.
Meski telah dilakukan penembakan bius, namun hal itu belum berhasil. Petugas kembali mengaktifkan perangkap diperlintasan Bonita. (IG)