Riauaktual.com - Menjamurnya situs atau konten berbau pornografi tak ayal membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika gerah. Bayangkan saja, jika 100 konten pornografi diblokir pemerintah, maka nantinya akan muncul 1.000 situs serupa.
"Yang paling banyak diblokir itu situs porno. Ada undang-undang di negara kita melarang konten pornografi. Tapi di sini dilarang , di belahan dunia lain itu jadi sebuah industri. Jadi seperti ini diblokir 100 (konten), besok ada 1000," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (17/10).
Meski demikian, Rudiantara mengaku tetap memberikan ruang bagi kaum milenial berselancar di dunia maya. Tetapi, dengan batasan-batasan yang ada.
"Kita, Indonesia, welcome terhadap paltform-platform seperti Facebook, Youtube, dan lain-lain. Saya katakan kepada para pemilik (media sosial)-nya, 'Anda boleh bisnis di Indonesia tapi jaga pasar Indonesia. Karena kita ingin ada stabilitas seperti politik dan lain-lain. Kalau semua konten dibebaskan oleh mereka, ini anda mau bisnis apa mau hancurin Indonesia," ujarnya.
Dirinya pun menyebut, jika ada suatu konten atau situs Pornografi yang mengandung unsur tindak pidana, maka dirinya mempersilahkan aparat penegak hukum menindak pembuat konten tersebut.
"Kalau mau ngehancurin, ada Polri dan TNI, yang berada bersama saya," tandasnya. (Wan)
Sumber: merdeka.com