RIAU (RA) - Di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada acara Hari Lingkungan Hidup se Dunia yang dilaksanakan di Kota Siak Sri Indrapura, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sebut penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan pada 2016 jauh lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya.
Diantaranya sebagai contoh jumlah titik api yang membakar lahan dan hutan pada 2016 terhitung Januari hingga Juli hanya ada 255 titik. Sementara dibandingkan 2015 jauh lebih banyak mencapai 1.062 titik terhitung diperiode yang sama
Begitu juga jika dilihat dari luasan lahan terbakar juga jauh mengalami penurunan berbanding tahun lalu diperiode yang sama. Artinya jika dikalkulasikan jumlah hotspot yang terjadi disepanjang 2015 jauh lebih besar lagi. Sementara diyakini penanan titik api pada tahun ini bisa ditekan lagi, dikarenakan penanganan secara simultan dan berkelanjutan.
"Berbanding pada periode yang sama terhitung Januari - Juli maka pada 2016 ini terjadi penurunan sebanyak 60 persen khususnya jumlah titik api yang terjadi di Riau," kata Gubri, Jumat (22/7/16), seperti yang dikutip riauterkini.com.
Untuk penanganan Karlahut sendiri, Pemprov Riau terus berupaya melakukan pemadaman dan pencegahan dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Baik instansi yang tergabung dalam Tim Satuan Tugas (Satgas) Karlahut. Serta unsur-unsur yang ada di kabupaten/kbr ota hingga dipedesaan.
Selain itu, Gubri juga mengumbar komitmen Pemprov Riau yang komitmen dalam melakukan penegakan hukum.
Selain Wapres, hadir juga pada kesempatan ini, Mendagri Tjahjo Kumolo, Men-LHK Siti Nurbaya, Menristek dan perguruan tinggu M Nasir, Medikbud diwakili salah satu staf ahlinya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Fuad.
Di tingkat daerah sendiri, ada Bupati Siak Syamsuar beserta kepala daerah lainnya baik di Riau mau pun di Indonesia yang mendapatkan penghargaan adipura dan adiwiayta dan kalpataru.