EKONOMI (RA) - Harga minyak dunia berbalik naik dari posisi terendah dua bulan pada Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan harga didorong proyeksi OPEC yang menunjukkan pengurangan kelebihan pasokan global yang telah membebani pasar.
Para pedagang meningkatkan penawaran minyak mentah setelah kemunduran pada Senin (11/7), dalam apa yang beberapa analis katakan itu sebagian karena koreksi teknis. Pasar minyak berayun lebih tinggi bersama dengan sebuah reli kuat di pasar ekuitas.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, melonjak USD 2,04 menjadi berakhir di USD 46,80 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, menetap di USD 48,47 per barel, meningkat USD 2,22 dari penutupan Senin.
"Bagian dari itu adalah beberapa optimisme jangka pendek dalam laporan bulanan pasar minyak OPEC," kata James Williams dari WTRG Economics seperti ditulis Antara, Rabu (13/7).
Dalam laporan Juli, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan pihaknya memperkirakan kelebihan pasokan global akan berkurang lebih lanjut tahun ini dan tahun berikutnya berkat pengurangan produksi dari produsen luar kartel, terutama Amerika Serikat.
Kartel beranggotakan 14-negara, yang menyediakan sekitar sepertiga dari minyak mentah dunia, telah memeras pesaingnya dengan menjaga keran (produksi) terus terbuka. OPEC melaporkan bahwa produksi Juni meningkat sebesar 264.000 barel per hari menjadi rata-rata 32,9 juta barel per hari.
OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan global akan meningkat pada 2017. "Dengan demikian, kondisi pasar akan membantu menghapus stok minyak berlebih secara keseluruhan pada 2017," kata laporan itu.(merdeka.com)