Kemendukbangga BKKBN, Perwakilan BKKBN Riau Ikuti Pemaparan Nasional Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2025

Kamis, 27 November 2025 | 07:05:00 WIB
Perwakilan BKKBN Provinsi Riau mengikuti acara Diseminasi Nasional Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2025 (PK-25).

PEKANBARU (RA) - Perwakilan BKKBN Provinsi Riau mengikuti acara Diseminasi Nasional Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2025 (PK-25) yang digelar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) BKKBN di Auditorium Kemendukbangga, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Kegiatan ini juga disaksikan serentak oleh seluruh perwakilan BKKBN provinsi, termasuk dari Riau yang berkumpul di Aula Lancang Kuning, Kantor BKKBN Riau, Pekanbaru.

Ketua Tim Kerja Pembinaan dan Pengelolaan Tenaga Lini Lapangan BKKBN Riau, Rudi Salman, menjelaskan bahwa diseminasi ini menjadi momentum penting untuk memastikan pemanfaatan data kependudukan lebih akurat dan tepat sasaran.

“Dalam rangka penyebarluasan informasi dan peningkatan pemanfaatan data hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2025, perlu dilakukan diseminasi serta penyampaian rilis hasil pendataan. Ini merupakan langkah strategis untuk menyediakan data mikro keluarga yang valid, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Rudi Salman.

Ia menegaskan bahwa data PK-25 akan dimanfaatkan oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, swasta, organisasi profesi, hingga media, sebagai dasar perencanaan, kebijakan, pemasaran intervensi, serta evaluasi capaian pembangunan keluarga.

Pada acara nasional di Jakarta, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Kepala BKKBN, Wihaji, memaparkan secara langsung hasil PK-25 yang dilaksanakan serentak pada 22 Juli hingga 21 Agustus 2025.

Wihaji menjelaskan bahwa PK-25 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta PP Nomor 87 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Keluarga (SIGA). 

"Saya selaku menteri diminta untuk menyiapkan data yang akan saya laporkan kepada kepala BPS yang hasilnya akan diolah lagi dan kita kerjakan bersama," kata Wihaji.

Wihaji menjelaskan, setiap tahun pihaknya melakukan pemutakhiran data. Sejak 2022, pemutakhiran dilakukan secara rutin setiap tahun untuk memastikan akurasi dan relevansi data dalam mendukung program prioritas seperti penurunan stunting, penguatan keluarga rentan, dan pengentasan kemiskinan berbasis keluarga.

"Tahun ini ada 12,7 juta data keluarga yang dimutakhirkan, sehingga dalam pemutakhiran pendataan keluarga 2025 jumlah keluarga pada basis data keluarga Kemendukbangga/BKKBN saat ini adalah 74.092.313 keluarga terdata atau mencakup 88 persen dari estimasi jumlah keluarga 88.121.992," ujarnya

Wihaji menegaskan, tahun ini menjadi yang terakhir Kemendukbangga/BKKBN melakukan pemutakhiran pendataan keluarga karena akan dilakukan oleh BPS. 

"Jadi saya titip variabel indikatornya sama ya bu kepala BPS untuk pendataan ini. Tugas saya mengerjakan apa yang ibu kepala BPS data," ucap Wihaji.

Ia menambahkan bahwa data PK-25 juga menjadi dasar pemutakhiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang percepatan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Terkini

Terpopuler