PEKANBARU (RA) - Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di Provinsi Riau merasakan cuaca yang begitu panas dan terik.
Berdasarkan data pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, suhu udara maksimum di sejumlah wilayah Riau selama tiga hari terakhir masih berada pada kisaran normal, yakni antara 31 hingga 34 derajat Celcius.
Prakirawan BMKG Pekanbaru, Mari Frystine, menjelaskan bahwa kondisi panas tersebut disebabkan oleh minimnya tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung menyinari permukaan bumi tanpa banyak hambatan.
"Saat siang hari, posisi matahari berada tepat di atas horizon atau hampir tegak lurus di atas kepala kita. Hal ini menyebabkan suhu mencapai titik maksimum pada siang hari," jelas Mari, Minggu (26/10/2025).
Selain faktor posisi matahari, Mari menambahkan bahwa penguatan angin Monsun Australia juga berperan dalam cuaca panas yang melanda Riau beberapa hari terakhir.
"Angin Monsun Australia membawa udara kering dan hangat dari wilayah Australia menuju Riau. Udara kering ini menghambat pembentukan awan, sehingga potensi hujan di wilayah Riau menurun untuk beberapa hari ke depan," ungkapnya.
Fenomena ini, lanjut Mari, tidak hanya membuat udara terasa panas, tetapi juga menyebabkan permukaan lahan menjadi lebih kering dan mudah terbakar.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan menjaga kondisi lingkungan sekitar.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk menjaga lahan agar tetap lembab dengan cara menyiraminya, sehingga tidak berdebu dan mengurangi risiko kebakaran. Gunakan juga payung, jaket, dan tabir surya untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung, serta jangan lupa perbanyak minum air agar tubuh tetap terhidrasi," imbauannya.