Mengonsumsi Makanan yang Dikerumuni Semut, Halal atau Haram?

Selasa, 30 September 2025 | 05:55:26 WIB
Ilustrasi makanan disemutin. Foto: whitejellybeans/Shutterstock

RIAUAKTUAL (RA) - Seringkali makanan yang tertinggal di meja atau dapur dikerumuni banyak semut karena rasanya yang manis atau kita lupa menutupnya. Namun, apakah makanan atau minuman yang sudah disemuti tersebut masih halal untuk dimakan?

Semut merupakan salah satu serangga yang paling umum kita temukan di rumah. Ukurannya yang kecil terkadang membuat kita tak sengaja menginjak atau memakannya. Mengutip website resmi Jombang Nahdlatul Ulama (NU), terkait kesucian pada makanan yang sudah dikerumini semut memang kerap menjadi pertanyaan.

Lebih lanjut, dalam Islam, semut masuk ke dalam kategori hewan yang tidak mengalirkan darah ketika dibunuh. Jenis hewan seperti ini menurut Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya Fath al-Bari, menjelaskan sebuah pengembangan hadis HR al-Bukhari yang berbunyi:

"Sebagian Ulama menjadikan hadis ini dalil bahwa air yang sedikit tidak najis dengan jatuhnya bangkai hewan yang tidak mengalirkan darahnya pada bejana tersebut” (Ibnu Hajar al-Haitami, Fath al-Bari [Beirut: Darul Fikr], juz 10, hal. 251).

Berdasarkan hadis tersebut, artinya makanan atau minuman yang bercampur semut, baik dalam keadaan hidup atau mati, status hukumnya masih suci. Dalam kata lain, dimaksudkan bahwa apabila kita tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang di dalamnya terdapat semut, maka hukumnya tidak haram.

Namun akan menjadi berbeda hukumnya jika kita secara sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang terdapat semutnya. Ini karena, menurut Imam asy-Syafi’i dan para ulama Syafi’iyah menegaskan bahwa semut termasuk bagian dari hewan yang dilarang untuk dibunuh, dan setiap hewan yang dilarang oleh syara’ untuk membunuhnya maka haram pula mengonsumsinya.

“Imam asy-Syafi’i dan para muridnya berkata, ‘Hewan yang dilarang dibunuh haram dikonsumsi, sebab seandainya hewan tersebut halal dikonsumsi tentu tidak haram membunuhnya. Di antara hewan yang diharamkan (dibunuh dan dikonsumsi) adalah semut dan lebah, kedua hewan tersebut haram dikonsumsi” (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab, juz 9, hal. 22).

Nah, dengan demikian, ketika kamu sudah mengetahui makanan atau minuman yang akan dikonsumsi tengah dikerumuni oleh semut, maka kamu wajib membersihkan atau membuang semut-semut terlebih dahulu. Sebab, jika diketahui kamu memakan atau minum minuman yang sudah disemuti, itu berarti kita sudah mengonsumsi makanan haram.

Berbeda halnya ketika semut tersebut termakan atau terminum secara tidak sengaja. Maka dalam keadaan demikian orang yang melakukan hal tersebut tidak terkena dosa.

Lantas, bagaimana dari sisi kesehatan saat kita mengonsumsi makanan atau minuman yang dikerumuni semut?

Mengutip penjelasan salah seorang praktisi kesehatan dr. Senida Ayu Rahmadika dalam tayangan reels di Instagram @siloambekasisepanjangjaya mengatakan, makanan yang sudah disemuti sebetulnya enggak boleh dikonsumsi lagi.

"Memang kelihatannya semut-semut itu tidak kotor, tapi sebetulnya bisa bawa bakteri dari tempat kotor seperti dari tempat sampah, saluran air, lantai. Salah satu bakteri yang dibawa adalah Salmonella," terangnya pada video yang diunggah 25 Agustus lalu itu.

Lebih lanjut dr. Senida memaparkan risiko yang bisa kita alami usai makan makanan atau minuman disemuti adalah diare, mual, dan muntah.

"Apalagi jika makanan sudah disemutin beberapa jam, tekstur makanan sudah berubah, makanan sudah berair dan berlendir. Kuman itu tetap masuk ke dalam tubuh, apalagi kalau daya tahan tubuhnya lagi lemah. Jadi, kalau makanan sudah disemutin jangan dimakan lagi, ya," tegasnya.

Rupanya, selain risiko kesehatan tersebut, seorang ahli kesehatan lain yang juga content creator, yakni dr. Nadia Alaydrus mengatakan bahwa orang yang makan makanan beserta semutnya, berisiko alami infeksi rongga mulut akibat tersengat hingga diare.

Selain itu, penelitian ilmiah yang turut diterbitkan dalam jurnal Microbiology AIMS juga menyebut semut di dapur bisa menjadi vektor pembawa bakteri seperti Bacillus, E.coli, Salmonella, hingga jamur ke makanan.

Nah, jadi, jika kamu sudah mendapati makanan atau minuman tengah dikerumuni semut, maka sebaiknya buang saja untuk menghindari keraguan akan kehalalannya dan juga risiko kesehatan di kemudian hari.

Terkini

Terpopuler