RIAU (RA) - Peringatan HUT ke-44 SMAS Handayani Pekanbaru menjadi momen penting untuk menggaungkan kembali semangat literasi.
Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, hadir sekaligus menegaskan bahwa literasi bukan sekadar membaca, melainkan kunci utama untuk melahirkan generasi cerdas, kritis, dan berdaya saing.
Menurut Henny, literasi harus dipahami secara menyeluruh. Tidak cukup hanya bisa mengeja kata atau memahami teks, tetapi juga mencakup kemampuan menganalisis, menulis, serta menyampaikan gagasan.
Hal ini, katanya, menjadi bekal penting agar generasi muda mampu memberi kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
"Literasi bukan hanya kemampuan membaca, tapi juga kemampuan menganalisa, menulis, dan mengemukakan pikiran. Bangsa yang besar adalah bangsa dengan banyak pemikiran yang baik, yang bisa disumbangkan untuk kemajuan," ujar Henny di sela acara, Kamis (28/8/2025).
Ia menekankan, kebiasaan membaca akan melahirkan pemikiran kritis dan konstruktif. Dari situ, siswa bisa terbiasa membandingkan berbagai persoalan, merumuskan ide, hingga menyusun solusi.
"Itulah mengapa literasi penting kita tanamkan sejak dini," tambahnya.
Henny juga menyoroti kaitan erat antara literasi dan kemampuan berpikir kritis. Dengan memperluas wawasan lewat bacaan, kata dia, seseorang bisa melihat isu dari berbagai sudut pandang. Hal ini membuka ruang untuk menyimpulkan secara lebih tajam dan bijak.
"Orang dengan literasi yang baik akan memiliki pengetahuan luas. Dengan pengetahuan itu, kita bisa menemukan banyak alternatif solusi," jelasnya.
Sebagai contoh, ia menyebut bagaimana satu buku bisa menjadi jendela untuk membandingkan informasi, mengasah logika, sekaligus membentuk kesimpulan pribadi.
Menurutnya, kebiasaan seperti itu harus dibiasakan di sekolah agar siswa terbiasa berpikir kritis.
Menutup sambutannya, Henny berharap SMAS Handayani Pekanbaru terus menjadi wadah pengembangan literasi siswa.
"Saya lihat bakat-bakat anak-anak sudah mulai tumbuh. Tinggal bagaimana kita bersama memupuk dan mengembangkan agar mereka siap jadi pemimpin bangsa," pungkasnya. (ADV)