Mahasiswa KKN UHT Pekanbaru Kunjungi Taman Nasional Tesso Nilo, Bahas Pemulihan Hutan

Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:30:00 WIB
Mahasiswa KKN UHT Pekanbaru Kunjungi Taman Nasional Tesso Nilo.

PELALAWAN (RA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hang Tuah (UHT) Pekanbaru yang tergabung dalam Kelompok 1 Desa Trimulya Jaya, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, melakukan kunjungan ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Senin (25/8) kemarin.

Dalam kegiatan ini, rombongan mahasiswa juga ditemani anggota DPRD Kabupaten Pelalawan, Sunardi S.H. Mereka meninjau langsung kondisi hutan TNTN yang selama ini menjadi habitat gajah dan satwa liar lainnya.

Sunardi menyampaikan harapannya agar kawasan hutan TNTN bisa dipulihkan. 

"Minimal 75 persen hutan ini harus kita pertahankan. Yang sudah gundul mari kita tanami kembali. Kalau TNTN nanti bisa dikembangkan sebagai wisata hutan, saya yakin akan sangat menarik," katanya.

Salah seorang mahasiswa, Junita Sari, menambahkan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga kelestarian. 

"Kami berharap masyarakat dan pemerintah bisa sama-sama menjaga Tesso Nilo. Bukan hanya untuk gajah atau harimau, tapi juga untuk masa depan kita. Hutan ini bisa jadi laboratorium alam sekaligus kebanggaan daerah," ujarnya.

Taman Nasional Tesso Nilo sendiri resmi berdiri pada 2004 dengan luas awal 38.576 hektare. Kawasan ini sebelumnya merupakan bekas Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik empat perusahaan yang sempat terbengkalai.

Salah seorang pihak keamanan setempat, Kiler Silaban, menjelaskan sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, masyarakat sudah ada yang bermukim di kawasan tersebut. 

"Penunjukan taman nasional dilakukan setelah ada kajian dari peneliti, LSM, dan tim LIPI," ujarnya.

Seiring waktu, kawasan TNTN diperluas lewat SK 633 tahun 2009, sehingga total luasnya kini mencapai 81.576 hektare. Saat ini pengelolaan TNTN terbagi dalam dua seksi, salah satunya Resort Konservasi Gajah.

TNTN tercatat memiliki tiga kantong populasi gajah liar. Namun konflik dengan warga kerap terjadi ketika satwa masuk ke kebun. 

"Kalau gajah masuk ke kebun, artinya habitatnya terganggu. Dari sisi makanan berkurang, ditambah ancaman kebakaran hutan," jelas Kiler.

Selain gajah, harimau sumatra juga menghadapi ancaman serupa. Berkurangnya sumber makanan membuat predator ini kadang masuk ke pemukiman. 

Terkini

Terpopuler