PEKANBARU (RA) – Program beasiswa sawit yang digagas Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kembali menjadi peluang emas bagi generasi muda untuk menempuh pendidikan tinggi sekaligus mendukung pengembangan industri sawit nasional.
Di Provinsi Riau, terdapat lima perguruan tinggi yang resmi ditunjuk sebagai penyelenggara program tersebut, mulai dari jenjang Diploma 2 (D2) hingga Strata 1 (S1).
Lima kampus tersebut di antaranya, pertama Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) dengan program studi Agroteknologi (S1) dan Teknologi Pascapanen (S1).
Kedua, Politeknik Caltex Riau (PCR). Dengan program studi Akuntansi Perpajakan (D4), Teknik Informatika (D4), Teknik Mesin (D4), dan Teknologi Rekayasa Mekatronika (D4).
Ketiga, Politeknik Kampar (Polkam). Menawarkan berbagai pilihan program, yakni Teknik Pengolahan Kelapa Sawit (D2), Teknik Pengolahan Sawit (D3), Teknik Informatika (D3), Perawatan dan Perbaikan Mesin (D3), Pengolahan Perkebunan (D4), serta Teknologi Rekayasa Logistik (D4).
Keempat Universitas Lancang Kuning (Unilak) dengan program studi Agroteknologi (S1) dan Agribisnis (S1). Dan kelima, Universitas Pasir Pengaraian (UPP), yang menyediakan program studi Agribisnis (S1) dan Agroteknologi (S1).
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau, H Suher, berharap ada banyak perguruan tinggi lain di Provinsi Riau yang bisa ikut mengambil peran dalam program ini. Sehingga dapat membuka akses luas kepada lebih banyak anak petani untuk mengenyam pendidikan tinggi.
"Kami berharap kampus-kampus lain juga bisa ikut menjadi penyelenggara beasiswa ini. Karena Riau merupakan provinsi dengan sawit terluas di Indonesia, jadi kami berharap peluang bagi anak-anak Riau juga terbuka luas," ujarnya.
Diketahui, tahun ini ada 4.000 orang penerima beasiswa sawit yang didanai oleh BPDP. Yang mana, para penerima beasiswa tahun ini telah diumumkan dan saat ini tengah dalam proses pendaftaran ulang di kampus masing-masing.
Program beasiswa sawit tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor perkebunan, tetapi juga menjadi strategi untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja profesional di industri kelapa sawit.
Dengan hadirnya lima kampus penyelenggara ini, peluang bagi putra-putri Riau semakin terbuka lebar untuk mengenyam pendidikan berkualitas sekaligus turut serta dalam membangun industri sawit yang berkelanjutan.