PEKANBARU (RA) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprakirakan cuaca di Riau pada Sabtu (23/8/2025) akan didominasi kondisi cerah berawan pada siang hari. Namun, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan kembali mengguyur sejumlah wilayah pada malam hingga dini hari.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yudhistira Mawadah, menyampaikan, pada pagi hari udara kabur hingga cerah berawan berpotensi disertai hujan di sebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Bengkalis, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti.
"Siang hari umumnya cerah berawan hingga berawan, sementara sore hingga malam hujan berpotensi turun di sebagian wilayah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, serta Kota Dumai dan Pekanbaru," jelas Yudhistira.
Pada dini hari, cuaca masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sejumlah wilayah, terutama di Rokan Hilir, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Siak, dan Kota Pekanbaru.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, dan Siak pada malam hingga dini hari.
Adapun parameter cuaca di Riau hari ini, suhu udara diperkirakan berkisar antara 23,0 – 34,0 °C, dengan kelembapan udara 55 – 99 persen. Sementara kecepatan angin bertiup dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 10 – 30 km/jam.
Untuk kondisi maritim, tinggi gelombang di perairan Riau diperkirakan relatif rendah, yakni 0,5 – 1,25 meter.
Sementara itu, pantauan satelit mendeteksi sebanyak 902 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera hari ini. Dari jumlah tersebut, Riau menyumbang 93 titik panas, tersebar di sejumlah daerah, yakni Bengkalis (7), Kampar (27), Kuantan Singingi (5), Pelalawan (4), Rokan Hilir (14), Rokan Hulu (30), Siak (1), Indragiri Hilir (2), Indragiri Hulu (1), Dumai (1), dan Pekanbaru (1).
"Jumlah titik panas yang cukup signifikan ini perlu diwaspadai, mengingat potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih ada," ujar Yudhistira.