80 Tahun Merdeka, Lalu Hadrian: Pendidikan Penentu Nasib Bangsa

Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:34:27 WIB
Dialektika Demokrasi bertajuk 'HUT RI Menjadi Momen Semangat Persatuan Membangun Indonesia Emas 2045'

JAKARTA (RA) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyatakan di usia ke-80 tahun kemerdekaan, Indonesia kini dituntut membarui sistem pendidikan.

Negara tak bisa hanya sekadar mencerdaskan, tapi juga harus memerdekakan anak bangsa dalam mengakses pendidikan.

"Pendidikan hari ini adalah penentu nasib bangsa dalam menapaki abad kedua kemerdekaan Indonesia Emas 2045," kata Lalu dalam Dialektika Demokrasi bertajuk 'HUT RI Menjadi Momen Semangat Persatuan Membangun Indonesia Emas 2045' di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/8/2025).

Menurut Lalu, kondisi pendidikan saat ini memperlihatkan sebuah ironi, yakni meski akses dasar sudah tinggi, kualitas dan kelanjutan pendidikan masih menyimpan jurang ketimpangan yang memprihatinkan.

Legislator dari Fraksi PKB itu mengatakan berdasarkan data BPS per 2024, Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk jenjang SD (usia 7-12 tahun) mencapai lebih dari 99 persen, mencerminkan bahwa hampir seluruh anak di jenjang ini bersekolah.

Namun, kata Lalu, APS menurun secara bertahap: jenjang SMP (13-15 tahun) masih tinggi, tetapi pada jenjang SMA (16-18 tahun), partisipasi menurun signifikan, berkisar antara 70-85 persen secara nasional.

"Dan untuk kelompok usia 19-23 tahun, jenjang pendidikan tinggi, partisipasi kembali anjlok ke level 30-40 persen," ucapnya.

Wakil Rakyat dari Dapil NTB 2 (Pulau Lombok) itu menekankan pendidikan sejati adalah pendidikan yang memerdekakan, yang tidak hanya menamatkan buku teks, tetapi membebaskan pikiran dari keterbatasan. Pendidikan adalah batu loncatan ke depan, bukan rantai yang mengikat.

Lalu menegaskan menyambut 80 tahun Indonesia merdeka berarti memastikan seluruh anak Indonesia, dari kota hingga desa, punya peluang yang setara untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi.

"Jika kita gagal mengentaskan ketimpangan dan menyiapkan generasi yang benar-benar merdeka berpikir, maka bekal menuju Indonesia Emas hanyalah retorika tanpa pijakan nyata. Mari jadikan pendidikan fondasi sejati bagi masa depan bangsa," tegasnya.

Terkini

Terpopuler