Petani Mandiri Dapat Kabar Baik, Harga TBS Sawit Swadaya Riau Naik

Selasa, 15 Juli 2025 | 15:25:35 WIB
Pekerja tengah memuat TBS sawit ke dalam truk

PEKANBARU (RA) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk petani kemitraan swadaya di Provinsi Riau kembali mengalami kenaikan untuk periode 16–22 Juli 2025.

Kenaikan paling signifikan terjadi pada kelompok umur 9 tahun, yakni sebesar Rp 68,89 per kilogram, sehingga ditetapkan menjadi Rp 3.358,99 per kg.

Kenaikan ini disambut positif oleh petani swadaya karena menjadi penanda membaiknya daya tawar hasil panen mereka di tengah fluktuasi harga komoditas global.

Data dari Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau menyebutkan, harga CPO (Crude Palm Oil) pekan ini meningkat menjadi Rp 14.109,00 per kg, sementara harga kernel juga menguat menjadi Rp 10.773,23 per kg.

Dengan nilai jual cangkang sebesar Rp 25,06 per kg. Kondisi ini turut berpengaruh terhadap penetapan harga TBS petani swadaya.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja, menyatakan bahwa tren kenaikan ini merupakan sinyal positif bagi petani mandiri.

"Harga TBS sawit swadaya pekan ini mengalami peningkatan yang cukup merata, utamanya dipicu oleh naiknya harga CPO dan kernel," jelas Defris di Pekanbaru, Senin (15/7/2025).

Dia menambahkan, meskipun petani swadaya menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan petani plasma, peluang perbaikan kesejahteraan tetap terbuka jika tren harga terus positif dan didukung oleh peningkatan mutu panen.

Berikut adalah daftar lengkap harga TBS sawit kemitraan swadaya Riau periode 16–22 Juli 2025:

Umur 3 tahun: Rp 2.592,99
Umur 4 tahun: Rp 2.897,14
Umur 5 tahun: Rp 3.114,57
Umur 6 tahun: Rp 3.236,23
Umur 7 tahun: Rp 3.308,58
Umur 8 tahun: Rp 3.349,24
Umur 9 tahun: Rp 3.358,99
Umur 10–20 tahun: Rp 3.321,46
Umur 21 tahun: Rp 3.263,06
Umur 22 tahun: Rp 3.196,49
Umur 23 tahun: Rp 3.120,82
Umur 24 tahun: Rp 3.063,65
Umur 25 tahun: Rp 3.016,57

Sementara itu, indeks K ditetapkan sebesar 92,09 persen dengan biaya operasional tak langsung (BOTL) sebesar 0,48 persen.

Dengan kenaikan harga ini, petani swadaya di Riau diharapkan dapat tetap meningkatkan kualitas produksi, memperkuat kelembagaan tani, dan memperluas akses kemitraan agar mampu bersaing secara berkelanjutan dalam industri sawit nasional.

Terkini

Terpopuler