PEKANBARU (RA) - Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pekanbaru, Sulastri Agung terus mendorong berbagai inovasi guna meningkatkan minat baca anak-anak di tengah maraknya penggunaan gawai dan dominasi dunia digital.
Ia mengakui bahwa perubahan pola perilaku anak di era digital menjadi tantangan tersendiri, di mana minat membaca buku fisik terus menurun, tak hanya pada anak-anak, tapi juga di kalangan orang tua.
"Kita melihat sekarang anak-anak lebih tertarik pada layar gadget dibandingkan buku. Bahkan orang dewasa juga sudah mulai enggan membaca buku," ujar Sulastri, Kamis (3/7).
Sebagai Bunda Literasi Pekanbaru, Sulastri menegaskan perlunya pendekatan baru agar budaya membaca tetap tumbuh di kalangan generasi muda.
Menurutnya, inovasi adalah kunci untuk mengembalikan minat anak dalam membaca buku fisik.
"Kita harus mencari cara-cara baru agar anak-anak kembali tertarik membaca. Jangan hanya terpaku pada layar, tapi juga terbiasa membuka buku, mengenal literasi secara menyeluruh," jelasnya.
Untuk mewujudkan hal ini, TP PKK Kota Pekanbaru akan bersinergi dengan dinas terkait dalam menciptakan ruang-ruang literasi yang lebih ramah anak.
Program seperti perpustakaan keliling dan pengembangan taman baca menjadi bagian dari strategi jangka panjang.
"Kami ingin perpustakaan dan taman baca menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak. Kalau hanya disediakan seadanya, tentu kurang menarik. Maka kita rancang pojok baca yang nyaman dan layak," tambah Sulastri.
Upaya memperluas layanan mobil pustaka keliling serta pengembangan fasilitas taman baca sedang dipertimbangkan sebagai langkah nyata dalam gerakan literasi ini.
TP PKK berharap ke depan, kebiasaan membaca dapat kembali menjadi bagian dari keseharian masyarakat, terutama anak-anak di Kota Pekanbaru.