Ratusan Warga Hadiri Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bagansiapiapi

Selasa, 10 Juni 2025 | 14:36:50 WIB
Sosialisasi makan bergizi gratis

ROHIL (RA) - Sekitar 300 peserta memadati Lapangan Pusara 1, Bagan Punak Pesisir, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, dalam kegiatan Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Komisi IX DPR RI bekerja sama dengan mitra kerja, Badan Gizi Nasional (BGN), Selasa (tanggal menyesuaikan), Selas (10/6/2025).

Sosialisasi ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Maharani, Analis Madya Deputi Penyaluran Wilayah II BGN Herry Setyadi Dewanto, serta perwakilan Puskesmas Bagansiapiapi, Elia S. Simbolon.

Dalam sambutannya, Maharani menegaskan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap Program MBG sebagai salah satu langkah strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Mari kita dukung bersama Program MBG demi mewujudkan Generasi Emas 2045. Saya yakin, dalam 20 tahun ke depan, anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing," ujar Maharani di hadapan ratusan peserta.

Ia menambahkan, program ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui peningkatan permintaan bahan pangan bergizi seperti telur, daging, dan ikan.

Senada dengan itu, Elia S. Simbolon dari Puskesmas Bagansiapiapi menekankan pentingnya pemenuhan gizi seimbang, terutama bagi kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

"Melalui program ini, diharapkan kebutuhan gizi kelompok rentan bisa lebih terjamin, sehingga anak-anak kita dapat tumbuh optimal baik secara fisik maupun kognitif," katanya.

Sementara itu, Analis Madya Deputi Penyaluran Wilayah II BGN, Herry Setyadi Dewanto, menjelaskan bahwa MBG merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung agenda pembangunan SDM nasional.

"Program MBG dari BGN tidak hanya menyediakan asupan makanan bergizi, tetapi juga menjadi instrumen strategis dalam pemerataan pembangunan kesehatan masyarakat," jelas Herry.

Ia menambahkan, program ini dirancang untuk menjangkau penerima manfaat yang paling membutuhkan, seperti anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil yang rentan terhadap masalah kekurangan gizi.

Kegiatan ini menjadi langkah awal yang konkret dalam memperkuat ketahanan gizi masyarakat.

"Berdasarkan proyeksi demografi, Indonesia diperkirakan memiliki bonus demografi pada 2045, sehingga penguatan gizi sejak dini dinilai krusial dalam mencetak generasi muda yang sehat, produktif, dan berdaya saing global," tutupnya.

Terkini

Terpopuler