JAKARTA (RA) – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 menjadi momentum penting untuk menyoroti peran lembaga strategis dalam memajukan pendidikan, khususnya di sektor perkebunan.
Salah satunya adalah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama bagi anak-anak petani sawit di seluruh Indonesia.
Sebagai amanat dari Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, BPDPKS tidak hanya fokus pada penguatan industri sawit secara hilir, namun juga aktif mendorong pembangunan manusia yang berkualitas.
Melalui skema beasiswa, pelatihan, penyuluhan, hingga pendampingan, BPDPKS menyiapkan generasi muda perkebunan agar menjadi SDM yang kompeten, profesional, dan berdaya saing.
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurachman, menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2024, pihaknya telah menyalurkan dana pengembangan SDM sebesar Rp314,36 miliar. Dana tersebut telah dimanfaatkan oleh 12.514 orang dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga petani.
"Jumlah ini mencerminkan komitmen kuat BPDPKS dalam memperluas akses pendidikan, khususnya bagi keluarga petani sawit," ujar Eddy, Kamis (2/5/2025).
Memasuki tahun 2025, BPDPKS menargetkan peningkatan penerima manfaat hingga dua kali lipat, yakni mencapai 27.000 orang.
"Khusus untuk beasiswa sawit, kami menyediakan kuota bagi 4.000 penerima tahun ini," tambahnya.
Selain program beasiswa, BPDPKS juga menargetkan pelatihan bagi 15.000 peserta di sektor sawit, 3.000 peserta pelatihan kakao, serta 5.000 peserta pelatihan kelapa. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas SDM di sektor perkebunan secara menyeluruh.