PEKANBARU (RA) - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) di kancah internasional. Dua mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Roberto Carlos Simangunsong dan Zaen Zidan, sukses meraih Gold Medal dalam ajang bergengsi Asia-Pacific, Japan and China (APJC) Cisco Netacad Riders 2025 Round 1.
Keduanya akan mewakili Indonesia pada babak berikutnya yang akan digelar di Kantor Cisco Jakarta pada 7 Mei 2025 mendatang.
Tak hanya dua nama tersebut, mahasiswa PCR secara keseluruhan berhasil menyapu bersih sejumlah penghargaan. Tercatat, PCR mengoleksi total 3 Gold Medals, 2 Silver Medals, dan 3 Bronze Medals dalam kompetisi Round 1.
Berikut daftar lengkap peraih medali:
Gold Medal
1. Roberto Carlos Simangunsong – Teknologi Rekayasa Komputer
2. Zaen Zidan – Teknologi Rekayasa Komputer
3. Daniel Anderson Spahutar – Teknik Informatika
Silver Medal
4. Carlos Lindung – Teknologi Rekayasa Komputer
5. Dandi Ramadhan – Teknik Informatika
Bronze Medal
6. Fazan Najmal – Teknologi Rekayasa Komputer
7. Bayu Zidan AshShiddiq – Teknologi Rekayasa Komputer
8. Muhammad Kevin Saputra – Teknik Informatika
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa PCR memiliki daya saing tinggi di tingkat internasional, khususnya dalam bidang teknologi jaringan komputer.
Ajang Cisco Netacad Riders sendiri dikenal sebagai kompetisi bergengsi yang menguji kemampuan teknis mahasiswa dalam memahami, merancang, dan menyelesaikan berbagai persoalan jaringan komputer sesuai standar industri global.
Salah satu peraih Gold Medal, Daniel Anderson Spahutar, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian yang diraih. Ia mengaku bahwa persiapan menghadapi kompetisi ini tidak mudah dan membutuhkan kerja keras serta disiplin tinggi.
"Saya sangat bersyukur bisa meraih medali emas. Ini hasil dari latihan intensif dan dukungan dari para dosen serta teman-teman. Semoga keberhasilan ini bisa jadi motivasi bagi kami untuk terus berkembang dan membanggakan nama PCR di tingkat internasional," ujar Daniel, Kamis (17/4).
Daniel juga menambahkan bahwa pengalaman mengikuti kompetisi ini bukan hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan daya juang.
"Kami dilatih untuk berpikir cepat, menganalisis masalah dengan tepat, dan tetap tenang dalam tekanan. Ini pengalaman luar biasa yang tidak hanya bermanfaat untuk kompetisi, tapi juga untuk dunia kerja nantinya," jelasnya.