RIAU (RA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Edi Rusma Dinata, menyebut persoalan keterlambatan pengisian Panggilan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) merupakan hal serius.
Keterlambatan ini bukan saja mengancam nasib ratusan para siswa karena tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk masuk ke Perguruan Tinggi Nasional (PTN) tapi juga wujud kelalaian dalam mengikuti agenda nasional.
Diberitakan sebelumnya, ratusan siswa SMK Negeri 3 Pekanbaru melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk proses sekaligus menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah pada Selasa (4/2/2025) lalu.
Meskipun pemerintah telah memberi perpanjangan Waktu untuk finalisasi pengisian PDSS untuk SNBP 2025 hingga Rabu (5/2/2025) pukul 15.00 WIB atau 16.00 WITA kemarin, namun masalah ini akan tetap jadi catatan.
Sebab, Edi mengungkap, masalah serupa terjadi di beberapa SMA dan SMK lainnya di Riau, diantaranya di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang melibatkan sekitar 10 sekolah.
"Maka dari itu, kami akan memanggil pihak SMKN 3 terkait masalah ini. Kami juga telah memerintahkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan di daerah lain untuk segera menyelesaikan dan menginvestigasi untuk memastikan tidak ada lagi siswa yang terhambat dalam proses pendaftaran ke perguruan tinggi," kata dia, Kamis (5/2/2025).
Edi mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kelalaian sekolah-sekolah tersebut terlambat dalam mengisi data PDSS.
"Apakah ini karena pihak sekolah, bagian kurikulum yang lambat, atau siswa yang terlambat memberikan data? Kami belum bisa memastikan. Namun, kami akan memanggil pihak sekolah untuk mengevaluasi masalah ini. Yang jelas, kami akan menegur karena ini adalah agenda nasional," tegasnya.
Diketahui, persoalan keterlambatan pengisian PDSS ini tidak hanya terjadi di Provinsi Riau namun juga di berbagai daerah lainnya di Indonesia.