Menteri ESDM Sidak Pangkalan Gas Melon di Pekanbaru, Temukan Pelanggaran Harga

Dan
Rabu, 05 Februari 2025 | 13:52:39 WIB
https://www.youtube.com/watch?v=few9zeryNHU&t=24s

PEKANBARU (RA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu pangkalan LPG di Jalan Tengku Bey, Pekanbaru, Riau, Rabu (5/2/2025).

Sidak ini bertujuan untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi berjalan sesuai aturan serta harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

"Hari ini saya datang ke Riau untuk meninjau langsung implementasi penjualan LPG bersubsidi. Kemarin saya berada di Jabotabek untuk memastikan distribusi berjalan dengan baik. Alhamdulillah, di pangkalan ini harga LPG hanya Rp18 ribu, sesuai yang diharapkan pemerintah," ujar Bahlil.

Meski menemukan pangkalan yang menjual LPG sesuai aturan, Bahlil juga menemukan adanya pelanggaran harga di beberapa pengecer.

Menurutnya, ada pangkalan yang menjual LPG subsidi ke pengecer dengan harga Rp20 ribu, lalu dijual kembali ke masyarakat seharga Rp22 ribu.

"Ini tidak boleh terjadi. Kami akan melakukan penataan terhadap pangkalan yang menjual LPG di atas harga yang telah ditetapkan," tegasnya.

Bahlil menjelaskan bahwa harga LPG bersubsidi yang diberikan oleh Pertamina kepada agen adalah Rp12.750 per tabung, dan seharusnya dijual ke pangkalan seharga Rp15 ribu. Dari pangkalan ke masyarakat, harga idealnya Rp18 ribu, bukan lebih dari itu.

Menteri ESDM menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan LPG di Indonesia. Menurutnya, permasalahan utama adalah penataan distribusi agar harga tetap sesuai dengan kebijakan subsidi.

"Dengan subsidi LPG mencapai Rp87 triliun, pemerintah ingin memastikan masyarakat mendapatkan harga yang wajar. Saya tidak rela jika rakyat harus membeli LPG Rp23 ribu, Rp25 ribu, bahkan Rp30 ribu. Negara sudah memberikan subsidi besar, maka pengawasannya harus diperketat," jelasnya.

Untuk mengatasi permasalahan distribusi, Kementerian ESDM saat ini tengah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga. Selain itu, pihaknya sedang mempertimbangkan pembentukan badan khusus yang akan mengawasi distribusi LPG bersubsidi, seperti BPH Migas yang mengawasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Kami ingin distribusi LPG lebih tertata dan masyarakat benar-benar merasakan manfaat subsidi dari pemerintah," tutup Bahlil.

Tags

Terkini

Terpopuler