Tiap Tahun Bikin Banjir, Komisi III DPRD Riau Soroti Minimnya CSR PLTA Koto Panjang untuk Warga Terdampak

Senin, 20 Januari 2025 | 14:23:25 WIB
Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri.

RIAU (RA) - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kampar menuai perhatian serius dari DPRD Riau. Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang untuk mempertanggungjawabkan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Menurut Edi, keberadaan PLTA seharusnya tidak hanya fokus pada pembangkit listrik, tetapi juga memastikan masyarakat sekitar tidak dirugikan. Ia menyoroti pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam membantu masyarakat terdampak banjir.

"Keberadaan PLTA itu bukan hanya soal listrik. Mereka harus memikirkan dampaknya. Masyarakat tidak boleh menjadi korban banjir akibat pengelolaan PLTA yang tidak bijak. Tanggung jawab mereka harus jelas," tegas Edi Basri, Senin (20/1/25).

Edi juga menilai program CSR PLTA Koto Panjang selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ia mencontohkan setidaknya PLTA Koto Panjang memberikan kompensasi seperti diskon listrik 50 persen bagi warga sekitar atau bantuan langsung lainnya untuk meringankan beban masyarakat terdampak banjir.

"Kami sudah sering meminta agar CSR dari PLTA lebih dirasakan oleh masyarakat, tetapi sampai saat ini belum ada hasil nyata. Keluhan masyarakat terus berdatangan ke kami, namun PLTA tidak mengambil langkah konkret," tambah politisi Partai Gerindra tersebut.

Dalam pandangannya, investasi besar seperti PLTA harus diimbangi dengan kepedulian sosial yang nyata. Ia juga meminta pemerintah daerah lebih aktif menyuarakan kebutuhan masyarakat kepada manajemen PLTA.

"Kita tidak anti-investasi. Namun, investasi yang merugikan masyarakat tidak bisa dibiarkan. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban, bukan pilihan. Kami akan memastikan PLTA Koto Panjang memenuhi kewajibannya," tegas Edi.

Sebelumnya, banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Kampar terjadi akibat tingginya curah hujan dan pembukaan pintu air waduk PLTA Koto Panjang. Selain itu, PLTA Koto Panjang diketahui juga melakukan penambahan tinggi bukaan pintu waduk.

"Iya, penambahan tinggi bukaan pintu waduk sudah berdampak banjir di beberapa titik di daerah Kampar termasuk Desa Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu dan Desa Ranah Sungkai di Kecamatan Kampar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan Jim Ghafur.

Tags

Terkini

Terpopuler