PEKANBARU (RA) - Bukan bermaksud mengecilkan probabilitas kemenangan pasangan calon walikota/Wakil Walikota Pekanbaru yang lain, tetapi diatas kertas dan secara matematis, pasangan Agung Nugroho - Markarius Anwar berpotensi besar memenangkan kontestasi Pilwako Pekanbaru.
Di poles oleh konsultan politik dan konsultan digital sekaligus sejak delapan bulan yang lalu, gerak dan langkah pasangan Aman ini lebih terstruktur, tersistematis dan lebih modern.
Bandingkan dengan keempat pasangan calon walikota yang lain yang masih kocar kacir dan sibuk dengan narasi minimnya pendanaan, ada juga pasangan calon walikota yang menggunakan metode hantam kromo model tradisional, tidak ketinggalan ada juga pasangan walikota dan wakil walikota Pekanbaru yang sudah pecah kongsi alias ribut walaupun hari pemilihan belum tiba.
Secara matematis, dengan apa yang telah mereka ikhtiarkan dalam rentang beberapa bulan terakhir. Dalam hitungan Lembaga Konsultan Politik Indonesia Starpoll Wilayah Riau pasangan Aman berkemungkinan besar akan meraup dukungan suara sebesar +/-34,7%, dari total partisipasi pemilih dalam Pilwako Pekanbaru mendatang.
Ajang Pemilihan Kepala Daerah khususnya Pilwako sebetulnya bukanlah arena coba-coba bagi kontestan yang akan berlaga. Karena sekali pemilihan dilangsungkan, energi calon kepala daerah yang “main” nilainya mencapai +/-30 Miliar.
Tetapi sayangnya ada banyak calon kepala daerah yang nekat maju dan menghambur-hamburkan uang dengan menggunakan cara-cara konservatif bin tradisional daripada maju menggunakan strategi yang di desain oleh konsultan politik.
Sebetulnya, strategi dan metodologi konsultan politik yang di gunakan oleh Agung Nugroho - Markarius Anwar bisa di taklukkan dengan metodologi dari konsultan politik yang lain.
Karena sebetulnya, momentum pemilihan kepala daerah itu adalah ajang kontestasi dan adu strategi konsultan politik, bukan ajang coba-coba untuk calon kepala daerah kenghambut-hamburkan uangnya.
Setelah Pemilihan Kepala Daerah bulan november 2024 nanti, akan banyak calon-calon kepala daerah yang kalah, menyesal dan menyampaikan kekecewaan, “kenapa tidak pakai konsultan politik dari awal, ya”.. Kalaulah pakai konsultan, mungkin uangnya masih banyak bersisa dan sisanya bisa dibelikan kebun berpuluh-puluh hektar”.
Penulis : Muhammad Iqbal (Peneliti Pada Lembaga Konsultan Politik Indonesia Starpoll Wilayah Riau)
#PILWAKO PEKANBARU
#AGUNG NUGROHO
#PILKADA DAN PILGUB