Disketapang Pekanbaru Tinjau Kandis Green Farm untuk Memastikan Ketersediaan Sayuran

Disketapang Pekanbaru Tinjau Kandis Green Farm untuk Memastikan Ketersediaan Sayuran
Kepala Disketapang Pekanbaru H Maisisco (tiga kiri) beserta jajaran bersama dengan pengelola Kandis Green Farm Pekanbaru Richard Kellen (kiri) panen sayuran hidroponik

Riauaktual.com - Dalam upaya memastikan ketersediaan stok sayuran yang cukup di Kota Pekanbaru, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Pekanbaru melakukan pengecekan langsung ke petani sayuran. Salah satu lokasi yang mereka kunjungi adalah pertanian hidroponik Kandis Green Farm di Jalan Mustafa Sari, Kelurahan Tangkerang Selatan, pada Sabtu (16/3).

Kepala Disketapang Pekanbaru, H. Maisisco, menyatakan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memeriksa stok sayuran segar, terutama sayuran hidroponik, di Kota Pekanbaru. Pada kesempatan tersebut, mereka bahkan melakukan panen sayuran pakchoi dan mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang aktivitas pertanian yang dikelola oleh Richard Kellen.

"Kami merasa sangat kagum dengan aktivitas pertanian hidroponik yang dikelola secara profesional di Kota Pekanbaru. Bagi kami, ini tentunya menjadi hal yang luar biasa. Karena, ini termasuk salah satu aktivitas pertanian terbesar yang dikelola secara hidroponik di Kota Pekanbaru," ucap Maisisco.

Dia berharap pertanian semacam ini terus berkembang mengingat potensi ekonomi yang besar.

Selain itu, Maisisco juga berharap agar Kandis Green Farm dapat mengembangkan pertanian cabai. Hal ini menjadi penting mengingat stok cabai di Kota Pekanbaru masih belum mencukupi.

"Ini bisa menjadi alternatif untuk masyarakat juga dengan memanfaatkan lahan sempit sebagai lokasi pertanian. Walaupun hasilnya tidak bisa memenuhi keperluan pasar, setidaknya bisa membantu keperluan masyarakat dengan sayuran segar tanpa bahan kimia yang berbahaya," tuturnya.

Disamping itu Maisisco menyebut pelaku usaha bisa mendaftarkan lewat oss registrasi pangan segar asal tumbuhan produksi dalam negeri (PSAT-PDUK) dengan dasar hukum Permentan no.15 tabun 2021 ke dinas ketahanan pangan untuk di verivikasi izin eder yang di ajukan lalu meneruskan ke Mal Pelayan Publik untuk ditandatangani secara elektronik. "Izin edar registrasi untuk memastikna jaminan mutu yang akan berlaku 5 tahun dan pengurusannya seratus persen gratis," kata Maisisco.

Sementara itu, Richard Kellen, pengelola Kandis Green Farm, mengaku kalau pertanian hidroponik yang dia kelola di Pekanbaru masih relatif baru, berkisar 3 bulanan. Namun, dia menegaskan bahwa pertanian ini dikelola secara profesional.

"Pertanian hidroponik ini merupakan peluang besar untuk pengembangan pertanian di Kota Pekanbaru. Meskipun masih baru, kami yakin dapat memberikan kontribusi positif dalam penyediaan sayuran segar bagi masyarakat," ungkap Richard.

Pihaknya melakukan penanaman beberapa komoditas pertanian hidroponik seperti pakchoi, selada, juga beberapa komoditas lainnya dengan jumlah lubang tanam mencapai ribuan.

Untuk aktivitas panen hariannya juga tergolong besar,yakni mencapai 500-600 kemasan per hari yang dipasok ke pasar lokal, yang umumnya adalah swalayan modern di Kota Pekanbaru.

Dengan daur tanam yang relatif singkat, berkisar 20-30 hari, Richard mengungkapkan bercocok tanam secara hidroponik ini sangat menjanjikan, karena selain tidak harus menggunakan media yang besar dan luas, tapi bisa di medium sempit. (adv)

#ekonomi

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index