JAKARTA (RA) - Pasca insiden baku tembak antara anggota Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur dan anggota TNI AL di depan Gedung Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Selasa (01/03/2016) malam, Polda Metro Jaya langsung melakukan evaluasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, evaluasi terhadap anggota polisi akan mencakup mengenai pengenalan identitas anggota reserse ataupun reserse narkoba dalam melakukan penindakan di lapangan.
Selain itu, pelibatan untuk membackup anggota reserse tidak berseragam dalam upaya penindakan pelanggaran hukum di lapangan juga akan menjadi bahan evaluasi.
"Kita evaluasi, mungkin ada anggota-anggota lain yang menggunakan identitas kepolisian segera begitu di tempat keramaian publik seperti itu," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (02/03/2016).
"Selain anggota polisi yang berpakaian preman, begitu melakukan upaya penyergapan, muncul polisi yang berpakaian dinas. Supaya masyarakat tahu, bahwa oh...ini polisi yang bergerak," sambung Tito.
Menurutnya, masyarakat banyak salah paham terhadap anggota reserse yang tengah melakukan penindakan di lapangan.
"Sehingga pada saat di jalan mereka melakukan membawa senjata api kadang masyarakat mengira apakah ini polisi penegak hukum atau pelaku kejahatan. kita kadang susah membedakan, itu problemnya disitu," papar Tito.
"Contohnya kita waktu teror bom tamrin lah, waktu itu yang namanya Sunakim dikira Pak Karo ops Polda Metro Jaya pikir itu anggota polisi, tapi ternyata teroris," tutup Tito. (rimanews)