Riauaktual.com - Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau mengingatkan kepada seluruh pemilik moda transportasi darat, laut dan udara untuk waspada terhadap cuaca buruk yang terjadi.
Kepala Dishub Riau Andi Yanto melalui Kabid Angkutan Jalan Onki Hertawan mengatakan, bahwa saat ini kondisi cuaca tidak menentu. Apalagi pintu air di PLTA Koto Panjang sudah dibuka semua dan debit air mulai naik.
"Kita juga sudah melakukan pemetaan daerah rawan longsor dan banjir. Untuk daerah rawan longsor dan banjir di Riau ada 5 titik," kata Onki saat ditemui Riauaktual.com, Kamis (21/12/2023).
Berikut daerah rawan longsor dan banjir di Riau:
1. Ruas Jalan Bangkinang – Batas Sumbar kilometer 79 – 81 Desa Rantau Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Kondisi tanah labil, mudah longsor disaat hujan deras.
2. Ruas Jalan Bangkinang – Batas Sumbar kilometer 87 – 89 Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, kondisi tanah labil, mudah longsor disaat hujan deras.
3. Ruas Jalan Bangkinang – Batas Sumbar kilometer 97 Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, kondisi tanah labil, mudah longsor disaat hujan deras.
4. Ruas Jalan Lipat Kain – Taluk Kuantan, Muara Lembu, Kabupaten Kuansing, kondisi tanah labil, mudah longsor disaat hujan deras.
5. Ruas Jalan Pangkalan Kerinci – Sorek – Pematang Reba, Dekat Sorek I rawan banjir dan air menggenangi jalan apabila curah hujan deras.
Dikatakan Onki lagi, untuk melaksanakan pemeriksaan kondisi teknis pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan untuk menjamin keselamatan dan pelayanan jasa transportasi sungai, danau, dan penyeberangan.
"Melakukan pemantauan kondisi cuaca sekurang kurangnya 6 jam sebelum kapal berlayar dan melaporkan hasilnya kepada Syahbandar pada saat mengajukan permohonan Surat Persetujuan Berlayar (SPB)," ujar Onki.
Apabila dalam pelayaran mendapati cuaca buruk, dijelaskan Onki, bahwa nahkoda kapal segera mencari tempat aman berlindung (shelter) dengan ketentuan kapal harus siap digerakkan setiap saat.
"Para Syahbandar di pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan agar menunda keberangkatan kapal jika terjadi cuaca ekstrem," tegas Onki. Dimana setiap kapal yang berlindung wajib segera melaporkan kepada Syahbandar, VTS atau LPS terdekat dengan menginformasikan posisi kapal, keadaan/kondisi kapal serta hal-hal penting lainnya.
Dipaparkan Onki, kepada para Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Sungai, Danau, dan Penyeberangan serta para Syahbandar agar selalu berkoordinasi dan menindaklanjuti segala informasi yang diberikan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) sebelum proses penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
"Melakukan koordinasi dan komunikasi kepada BMKG setempat dan membuat posko gabungan di Pelabuhan dalam rangka memantau kondisi secara aktual dilapangan," diahiri Onki menjelaskan.
Adapun Posko Nataru Dishub Riau, untuk Posko Induk berada di Kantor Pusat Dishub Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Posko UPT Wilayah I Dumai, Posko UPT Wilayah I Rupat, Posko UPT Wilayah II Mengkapan-Buton Siak.