Kubu ARB Tabuh Genderang Perang

Kubu ARB Tabuh Genderang Perang
Ilustrasi kisruh partai Golkar Aburizal dan Bakrie Agung Laksono (Istimewa)

Kubu Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar (PG) hasil Musyawarah Nasional (Munas) di Bali, Aburizal Bakrie (ARB) menyatakan genderang perang kepada lawannya. Genderang perang dengan adanya surat dari ARB kepada Kapolri untuk melarang kubu AL beraktivitas atas nama PG.

 

"Ini awal dari perlawanan tiada henti terhadap oknum PG dan oknum pemerintah dari partai tertentu yang ingin menghancurkan PG melalui rekayasa konflik internal," kata Bendahara Umum dari kubu ARB, Bambang Soesatyo di Jakarta, Minggu (14/6).

 

Ia menjelaskan target dari genderang perang tersebut adalah oknum pemerintah yang selama ini mengintervensi Golkar harus dipaksa keluar dari gelanggang konflik internal partai, dan memberi kesempatan kepada Golkar menyelesaikan persoalannya sendiri. Kubu ARB akan terus melancarkan perlawanan selama tangan-tangan kotor penguasa terus mengadu domba elite Partai Golkar .

 

"Isyarat perlawanan tanpa henti itu sudah dikemukakan ARB. Ibarat menabuh genderang perang, ARB menegaskan, kita harus berani main panjang untuk bicara masalah Golkar," ujar Bambang mengutip pernyataan ARB pada peserta Rapimnas VIII Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (13/6) lalu.

 

Bambang menjelaskan dalam suratnya, ARB meminta Polri melarang kubu AL menjalankan aktivitas atas nama Partai Golkar, karena Pengadilan Negeri Jakut dan PTUN sudah mengembalikan kepengurusan Golkar yang sah ke hasil Munas Riau 2009.

 

Surat ARB kepada Kapolri itu menjadi semacam langkah awal dari dimulainya rangkaian perlawanan tiada henti terhadap oknum partai Golkar yang dikendalikan oleh oknum pemerintah dari partai tertentu yang ingin menghancurkan Partai Golkar. Perlawanan itu dengan cara-cara beradab dan bukan dengan tindakan anarkis.

 

"Kami menempuh proses hukum demi ketertiban umum," tegasnya.

 

Bambang menambahkan perlawanan bukan untuk mengalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo, tetapi terhadap kesewenang-wenangan kekuasaan. Partai Golkar yakin pada saatnya akan mampu menyelesaikan persoalannya sendiri.

 

"Kalau sekarang keadaannya terkesan rumit, itu karena ulah oknum pemerintah yang juga petugas partai, yang diduga sedang melaksanakan misi menghancurkan Partai Golkar melalui konflik internal. Itulah yg akan kami lawan sebagai musuh bersama sampai kapanpun," tutupnya. (Suara Pembaruan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index