PEKANBARU (RA)- Terkait beredarnya kabar rencana pembangunan rumah singgah yang telah masuk dianggarkan dalam APBD murni 2015 dibatalkan, DPRD Kota Pekanbaru kembali menyesalkan salah satu program tersebut yang akan dirasionalisasi oleh pemerintah.

Pemerintah melalui Dinas Sosial diketahui telah membatalkan realisasi pembangunan tersebut melalui hearing yang disampaikan beberapa waktu lalu.

"Anggaran rumah singgah itu kan sudah diketuk palu. Tapi kok bisa dibatalkan ya. Kalau menurut saya, itu tidak efektif. Lebih baik program di kedinasan sosial saja yang dikurangi. Kan banyak tu, seperti rapat-rapat, acara seremonial dan lain sebagainya," ujar Anggota DPRD Kota Pekanbaru Desi Susanti SSos, belum lama ini.

Diakui Desi, pentingnya pembangunan rumah singgah untuk membina gelandang dan pengemis (Gepeng) di Kota Pekanbaru, memang harus digesa secepat mungkin. Mengingat bertambahnya tingkat kelompok Gepeng ini dari tahun ke tahun terlihat semacam tak bisa teratasi. Apalagi Pekanbaru yang menuju perkembangan, setidaknya dapat meredam membludaknya pendatang yang tertarik menjadi gepeng.

Politisi Partai Demokrat ini menyarankan agar pemerintah tidak sebaiknya merasionaliasi anggaran pembangunan rumah singgah yang direncanakan dibangun di atas lahan tiga hektar di daerah palas tersebut, sebab itu merupakan pengembangan program yang baik untuk kesejahteraan yang langsung mengena ke kelompok masyarakat.

"Percuma dong dianggarkan Rp4 miliar tapi batal. Kalau begitu pikirkan saja cara lain untuk menimalisir bertambahnya gepeng. Tapi, saya harap jangan sampai Kota Pekanbaru ini dijadikan kota yang empuk untuk pelarian Gepeng, atau lebih bahaya lagi, jika kota kita ini dikenal orang dengan sebutan Kota Gepeng," pungakasnya. (kur)