Pemko Carikan Bantuan untuk Warga Miskin Ekstrim di Pekanbaru

Pemko Carikan Bantuan untuk Warga Miskin Ekstrim di Pekanbaru
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution

Riauaktual.com - Validasi dan verifikasi data warga yang alami kemiskinan ekstrim di Kota Pekanbaru masih dilakukan Dinas Sosial bersama pihak kecamatan dan kelurahan. Diperkirakan ada 800 Kepala Keluarga (KK) yang alami kemiskinan ekstrim.

Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pemerintah berupaya memberikan bantuan kepada warga miskin ekstrim.

Pemko Pekanbaru juga terus bergerak mencari dan menyalurkan bantuan melalui CSR perusahaan, dan lain sebagainya. Warga miskin ekstrem ini juga dimasukkan Dinsos Pekanbaru ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Supaya, mereka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat," kata Indra Pomi, Selasa (30/5).

Ia menuturkan, warga lanjut usia (lansia), yang masih bekerja mencari nafkah untuk dirinya sendiri, merupakan kategori miskin ekstrim.

"Ada sekitar 4.000 warga mengalami miskin ekstrim. Kami terus melakukan verifikasi dan klarifikasi data ini," terang Indra Pomi.

Ia mengaku, Pemko Pekanbaru juga memiliki program bantuan makanan bagi warga miskin ekstrim. Contoh miskin ekstrim itu adalah warga lansia dan tidak punya pekerjaan tetap

"Warta yang sudah tidak punya keluarga dan penghasilan di bawah Rp15 ribu per hari, kami berikan bantuan sebagai bentuk intervensi kemiskinan ekstrim. Harapan kami, jumlah kemiskinan ekstrim ini berkurang," ungkapnya.

Sampai saat ini Dinsos Pekanbaru sudah mendata sebanyak 235 KK dari 83 kelurahan yang ada di Pekanbaru alami kemiskinan ekstrim. Sementara jumlah warga Pekanbaru saat ini ada sebanyak 1 juta jiwa.

"Jumlah (data.red) itu dari 75 persen wilayah yang baru masuk, jumlah ini belum final. Diperkirakan jumlah total ada 600 hingga 800 KK yang alami kemiskinan ekstrim," kata Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, Idrus M.Ag, Ahad (28/5).

Saat ini pihaknya masih fokus untuk melakukan validasi data di lapangan guna untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Ia mengaku, untuk saat ini pihaknya belum berencana untuk memberikan bantuan kepada ratusan KK yang alami kemiskinan ekstrim ini. Namun, bisa saja ada alokasi bantuan nantinya.

"Mereka alami kemiskinan ekstrim bukan karena pandemi Covid-19 kemarin. Karena dasarnya, di setiap daerah itu kan ada miskin ada yang kaya. Dari yang miskin, itu ada lagi yang lebih miskin," pungkasnya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index