10 Ekor Kerbau di Kuansing Mati Terjangkit Penyakit 'Sapi Ngorok'

10 Ekor Kerbau di Kuansing Mati Terjangkit Penyakit 'Sapi Ngorok'
Kerbau di Kuansing Mati Terjangkit Penyakit 'Sapi Ngorok'

Riauaktual.com - Sebanyak 10 ekor kerbau ditemukan mati mendadak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau. Setelah ditelusuri, kematiannya diduga akibat penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sapi ngorok yang menyerang ternak. 

Tak sedikit masyarakat yang menjual kerbau mereka, mengingat sebentar lagi perayaan Idul Adul 1444 Hijriyah atau hari raya kurban. Kerbau yang biasanya dijual untuk kebutuhan hari raya kurban itu dengan harga mahal, kini dijual murah karena sudah terpapar penyakit ngorok. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Pemprov Riau Herman mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari Dinas Peternakan Kuansing. Dia langsung menurunkan tim ke lokasi kerbau yang terpapar penyakit sapi ngorok. 

"Hasil sementara, dari investigasi tim Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuansing, di lokasi ditemukan 10 ekor mati, dan ratusan ekor dijual. Ada juga yang dilakukan potong paksa oleh masyarakat," kata Herman, Selasa (9/5).

Menurut Herman, kejadian ini mengakibatkan masyarakat di Kuansing mengalami kerugian. Pasalnya mereka harus menjual kerbau dengan harga murah karena terpaksa ke toke. 

"Kita kasihan juga lihat masyarakat yang menjual kerbaunya dengan terpaksa karena kena penyakit ngorok. Itu masyarakat terpaksa menjual kerbaunya hanya Rp4 juta paling mahal kalau kena ngorok. Padahal kalau harga normal di atas Rp20 juta," ucap Herman. 

Masyarakat khawatir kerbau mereka mati sia-sia, sehingga terpaksa menjual di bawah harga pasaran. Tetapi, kata Herman, daging kerbau yang kena ngorok ini masih bisa dikonsumsi. 

Herman meminta timnya memutus penularan penyakit ngorok yang menyerang kerbau masyarakat. 

"Kita sudah turunkan tim kemarin sore. Tim sekaligus membawa vaksin SE sebanyak 2.000 dosis. Awalnya 1.000 dosis, tapi karena stok kita masih banyak kita tambah lagi menjadi 2.000 dosis," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index