Riauaktual.com - Sejumlah harga komoditi pangan di Kota Pekanbaru alami penurunan. Kondisi ini membuat Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar 0,01 persen pada Bulan April 2023 kemarin.

Asisten II Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, Pemko Pekanbaru sudah menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Mendagri secara virtual dan high level meeting pengendalian inflasi daerah.

"Dari hasil rapat tersebut, diketahui Pekanbaru alami deflasi pada bulan April kemarin. Hal ini dipengaruhi harga pangan yang cenderung turun," kata Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu (3/5).

Ingot menuturkan, deflasi ini terjadi dikarenakan adanya penurunan harga komoditi bawang dan cabe merah. Karena pada dua komoditi pangan ini pengaruh nya besar.

"Selanjutnya, kita tetap harus monitoring terus, mengantisipasi terjadinya perubahan iklim. Karena menurut BMKG bulan Agustus puncaknya musim kemarau, dan mulai  Juni kita sudah harus waspada," ungkapnya.

Perubahan iklim dapat mempengaruhi hasil panen pada daerah penghasil. Dikhawatirkan jika gagal panen membuat pasokan komoditi terganggu, dan membuat kenaikan harga.

Ia menyebut, Pemko nantinya akan komunikasi dengan daerah penghasil bagaiman perkiraan harga, suplai dan produksi yang dapat memengaruhi harga suplai di Pekanbaru.

"Kita belum bisa pastikan sampai kapan deflasi ini, karena inikan tergantung dari daerah produksi juga, kita bukan daerah produsen. Memang ada beberapa pertanian di Pekanbaru tetapi itu belum mencukupi kebutuhan seluruh warga, sehingga kita harus ambil suplai dari luar kota," pungkasnya.