Kebakaran Lahan di Riau, DPRD Minta Masyarakat dan Perusahaan Diedukasi

Kebakaran Lahan di Riau, DPRD Minta Masyarakat dan Perusahaan Diedukasi

Riauaktual.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dumai dan Bengkalis beberapa hari belakangan turut menjadi perhatian lembaga DPRD Riau.Sebab, sudah lama Provinsi Riau tidak mengalami kebakaran hingga berhari-hari.

Anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi menyebutkan kawasan tersebut memang lahan gambut. Walaupun status siaga darurat dikeluarkan, tapi alam tidak bisa diprediksi.

"Hari ini kita lihat panasnya luar biasa. Sebenarnya kesadaran pihak swasta atau perusahaan yang harus menjaga alam ini. Kalau hanya dana yang kita siapkan untuk mencegah kebakaran lahan itu, berarti kita masih gagal," kata Husaimi.

Husaimi menyebut, pencegahan itu bagaimana memberi pencerahan kepada masyarakat dan perusahaan pentingnya menjaga alam ini. Kata dia, lebih bagus anggaran ini untuk mengedukasi masyarakat kita.

"Kita berharap pemerintah harus hadir saat itu. Umpamanya masyarakat punya lahan 4 hektare itu harus dibantu oleh pemerintah untuk menstekingnya. Supaya masyarakat jangan membakar lahan," kata Husaimi.

Ia menyebut sudah pernah mengusulkan, pemerintah harus hadir jika ada masyarakat punya lahan dan tidak punya uang untuk mengelola. Kata dia, pemerintah harus mendata dan membantu.

"Pemerintah Riau bantu untuk menstaking agar bisa menanam, sehingga mereka tidak membakar. Rata-rata yang ditahan itu masyarakat biasa," kata dia.

Ia harapkan ubah pola pikir, bagaimana melakukan pencerahan kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga alam. Kemudian pemerintah harus hadir ketika masyarakat yang punya lahan tapi tak punya uang.

"Pemerintah anggarkan untuk menstaking lahan masyarakat agar mereka bisa menanam sawit kah, karet kah namanya. Sehingga tidak alasan mereka lagi untuk membakar," kata dia.

Sebelumnya, Kapolda Riau, Irjen M Iqbal turun langsung dalam operasi pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang melanda perbatasan Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Tanjung Leban dan Medang Kampai.

Di sana, ada sekitar 50 hektar hamparan gambut yang terbakar. Kondisi ini memicu terjadinya asap dan sulit untuk dipadamkan. Namun Irjen Iqbal meyakinkan, situasi terkini di lokasi Karhutla sudah dapat diatasi dan dalam proses pendinginan.

"85 persen sudah teratasi, 15 persen lagi dalam proses pendinginan. Ini adalah area gambut dengan kedalaman empat meter. Di atas sudah padam namun di bawah masih ada bara," kata Kapolda Riau usai memimpin pemadaman, Senin (24/4/2023).

Ia menjelaskan, asap yang muncul saat ini tidak lagi akibat kebakaran melainkan ditimbulkan dari proses penyemprotan air untuk pendinginan.

"Saya di lokasi tadi, itu 10 menit disemprot air baru padam hingga ke bawah. Jadi memang memerlukan proses," ulasnya.

"Jika hujan turun, Insya Allah selesai hari ini. Jika tidak, dalam dua atau tiga hari. Kita terus bekerja, mulai sebelum lebaran, saat lebaran, hingga setelah lebaran anggota all out semua," yakin Irjen Iqbal.

Diterangkan Kapolda Riau, lokasi Karhutla ini memiliki medan yang cukup berat dilalui, karena dalamnya gambut di sana. Namun untuk pasokan air, tidak sulit.

"Kedalaman gambutnya empat meter, jadi jika salah melangkah bisa terperosok. Untuk sumber air mudah. Hanya saja medannya cukup berat dilalui," kata dia.

Berita Lainnya

index