Duh! Orang Kaya Dunia Ini Kehilangan Setengah Hartanya, Kini Tersisa Rp609 Triliun

Duh! Orang Kaya Dunia Ini Kehilangan Setengah Hartanya, Kini Tersisa Rp609 Triliun
Gautam Adani. ©2022 AFP

Riauaktual.com - Harta salah satu orang terkaya dunia, Gautam Adani terus merosot. Posisi dia dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes juga terus menurun.

Daftar Tha World’s Real-time Billionaire Forbes per Jumat, 24 Februari 2023, Adani termasuk salah satu yang mengalami penurunan kekayaan secara drastis. Kekayaan Gautam Adani saat ini hanya tersisa setengah dari kekayaannya tahun lalu, yakni menjadi USD 40 miliar atau sekitar Rp609,9 triliun (kurs Rp 15.247,50 per USD).

Dengan kekayaan tersebut, dia harus rela terjun ke posisi 27 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, dari posisinya pada 2022 lalu yang berhasil menempati peringkat ke-11 dengan kekayaan mencapai USD 90 miliar.

Bersamaan dengan itu, harga saham grup Adani juga tertekan. Adani Total Gas kehilangan kembali terkoreksi 5 persen pada penutupan Kamis, 23 Februari 2023.

Saham tersebut kini telah anjlok hampir 80 persen nilainya sejak 25 Januari, sehari setelah Hindenburg Research menerbitkan laporan yang membeberkan adanya upaya manipulasi pasar oleh Adani Group.

Sejak saat itu, mayoritas saham grup Adani amblas, dengan kerugian maksimum diderita oleh Adani Total Gas. Adani Total Gas juga merupakan perusahaan yang tercatat mengalami pengikisan nilai terbesar secara absolut.

Penyebab Kekayaan Terus Turun

Sebelumnya, kekayaan konglomerat India, Gautam Adani terpantau terus merosot, menyusul laporan short-seller yang menyebabkan perusahaan tersebut membatalkan rencana penjualan saham publik (initial public offering/IPO).

Melansir daftar Real Time Billionaire Forbes per 2 Februari 2023, kekayaan Adani tercatat turun signifikan hingga USD 10,1 miliar atau 13,61 persen menjadi USD 64,2 miliar atau setara Rp 955,87 triliun (kurs Rp14.889 per USD).

Dengan total kekayaan itu, ia harus rela bergeser ke posisi 17 dalam daftar orang terkaya di dunia. Dalam sepekan terakhir, kekayaan Adani telah susut sekitar USD 51,7 miliar.

Kejatuhan Adani itu menyusul laporan Hindenburg Research pada 24 Januari 2023 yang mengungkapkan adanya upaya penipuan dan manipulasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan milik Adani. Namun perusahaan segera membantah tudingan tersebut.

Pada 25 Januari 2023, Adani Group memberi pernyataan yang menyebutkan laporan Hindenburg sebagai informasi yang tidak benar. CFO Adani Group Jugeshinder menilai laporan itu berbahaya karena disebut tidak memiliki dasar akurat.

Jugeshinder menyinggung langkah Hindenburg yang tidak beritikad untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum menerbitkan laporan. Kekayaan Gautam Adani merosot dari USD 126,4 miliar menjadi USD 120 miliar karena pasar saham India merespons secara negatif meskipun dia tetap menjadi orang terkaya ketiga di dunia saat itu.

Sehari berselang, Kepala Bagian Hukum Adani Group Jatin Jalundhwala mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa perusahaan sedang mengevaluasi ketentuan yang relevan berdasarkan undang-undang AS dan India terkait tindakan perbaikan dan hukuman terhadap hasil riset Hindenburg. Sayangnya, tidak ada perubahan dalam kekayaan bersih Adani karena pasar India tutup dalam rangka memperingati Hari Republik pada 26 Januari 2023.

 

 

Sumber: Liputan6.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index