Gerakan Tanam Cabai Belum Optimal Bendung Laju Inflasi di Pekanbaru

Gerakan Tanam Cabai Belum Optimal Bendung Laju Inflasi di Pekanbaru
Indra Pomi Nasution

Riauaktual.com - Program gerakan menanam cabai yang digalakkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum optimal. Gerakkan ini digalakkan kepada masyarakat sebagai salah satu upaya menahan laju inflasi akibat sejumlah komoditi pangan alami kenaikan harga.

Namun hingga kini cabai masih menjadi satu penyumbang inflasi di Kota Pekanbaru karena harganya tinggi. Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengaku gerakan menanam cabai di rumah belum optimal. Hasilnya masih belum terukur dalam program ini.

"Hasilnya belum bisa kita ketahui, berapa sebenarnya hasil cabai yang ditanam dalam pot di rumah masyarakat," kata Indra Pomi Nasution, Rabu (1/2/2023).

Menurutnya, gerakan yang awalnya untuk mencegah terjadinya inflasi belum mampu membendung laju inflasi. Tingkat inflasi Kota Pekanbaru terbilang tinggi yakni 7,04 pada akhir tahun 2022.

"Kita mau lihat tren pada awal bulan Februari nanti seperti apa, mudah-mudahan bisa turun," ungkapnya.

Ia menuturkan, pemerintah kota awalnya ingin menggalakkan program tanam cabai di setiap rumah tiga pot. Para camat dan lurah didorong agar lebih menyemangati masyarakat menanam cabai di halaman rumah.

Masyarakat bisa bebas menanam jenis cabai apa saja. Mereka bisa menanam cabai rawit atau cabai merah kriting di rumah.

Adanya tanaman cabai di rumah tentu bisa membantu pasokan cabai untuk konsumsi pribadi. Apalagi saat tentu cenderung lebih terkendali dengan adanya pasokan bagi masyarakat yang mencukupi.

"Harapan kita camat dan lurah bisa lebih menyemangati masyarakatnya, agar lebih luas lagi penanamannya," paparnya.

Indra menyebut bahwa TPID mengaku sudah sepakat untuk melakukan intervensi terhadap harga komoditi bahan pangan. Mereka juga menginvetarisir kegiatan yang mungkin ada kebijakan pemerintah.

"Mungkin kegiatan ini mempengaruhi nilai atau harga bahan pangan di pasaran, sehingga kita tahu kapan harus mengintervensi harga," jelasnya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index