Harga Batu Akik Anjlok Jadi Rp5 Ribu, Ini Penyebabnya

Harga Batu Akik Anjlok Jadi Rp5 Ribu, Ini Penyebabnya
ilustrasi

NASIONAL (RA)- Harga batu akik yang biasanya bisa mencapai ratusan bahkan miliaran rupiah, kini mulai turun. Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga batu mulia itu turun.

Berdasarkan penulusuran di pasar, kini sudah banyak batu sintetis yang dijual bebas. Para pembeli tidak mengetahui apakah batu yang dibeli asli atau tidak.

Selain itu tidak adanya standarisasi harga batu akik yang dijual bebas. Beberapa pembeli dan penjual bisa transaksi sesukanya tanpa ada aturan yang mengikat.

"Akibatnya harga batu akik anjlok," keluh seorang pedagang batu akik di Gorontalo, Selasa (24/3/2015).

Hal lain yang dikeluhkan pedagang adalah sikap para pejabat yang hanya datang meminta batu akik kepada pedagang, serta lebih memilih membeli batu milik pedagang dari daerah lain.

Seperti diberitakan dalam sebuah festival batu akik yang digelar di Gorontalo terjadi hal yang mengejutkan karena para pedagang mengobral batu akik seharga Rp5 ribu.

Dengan harga tersebut, pengunjung bisa membawa pulang dua bongkahan batu akik.

"Kami terpaksa mengobralnya karena pedagang lain mulai menurunkan harga sejak kemarin. Tadinya diobral sepuluh ribu, tapi malam ini cukup lima ribu saja," kata Isal, salah seorang pedagang di pameran tersebut, Senin (23/3) malam.

Pengunjung berkerumun saat para pedagang meneriakkan obral batu akik, namun hanya beberapa diantaranya yang membeli. Ketua Panitia Festival Batu Akik, Roy Bau menyatakan seluruh transaksi batu akik dalam kegiatan itu sekitar Rp11 miliar, yang meliputi usaha batu, kuliner hingga dagangan lainnya yang ada di pameran.

Fetsival yang dibuka sejak 18 Maret 2015 itu diikuti pedagang lokal dan daerah lain sepeti Maluku Utara, Lampung, Banjarmasin, bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darussalam. "Pedagang dari negara lain datang, tetapi tidak mengikuti sampai festival ditutup," ucap Roy.

Sementara itu, turunnya harga batu akik lokal Gorontalo diakui oleh pedagang lainnya, Abdul Wahab Nasaru yang mengungkapkan bahwa penjualan selama festival sangat lesu.

"Kali ini omsetnya turun drastis dibanding kami mengikuti pameran beberapa waktu lalu. Penyebabnya, karena pemerintah tidak mempersiapkan festival dengan baik. Pengunjung memang ramai, tapi mereka hanya melihat-lihat saja," ujarnya.

Berbeda dengan pameran di daerah lain dimana ada standarisasi harga batu akik, Wahab mengungkap hal itu tidak terjadi di Gorontalo. "Akibatnya harga batu anjlok. Apalagi panitia membiarkan saja ada batu sintesis masuk dan dijual murah. Masyarakat kan tidak tahu itu sintesis atau bukan," tambahnya.

Hal lain yang dikeluhkan pedagang, lanjutnya, adalah sikap para pejabat yang hanya datang meminta batu akik kepada pedagang, serta lebih memilih membeli batu milik pedagang dari daerah lain.

 

Laporan : rimanews

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index