Penghasilan Pengemis di Pekanbaru Melebihi Gaji TKK Pemko

Penghasilan Pengemis di Pekanbaru Melebihi Gaji TKK Pemko
(int)

PEKANBARU (RA)- Sudah menjadi hal yang lazim memasuki Bulan puasa dan terlebih menjelang memasuki hari raya Idul Fitri para pengemis mulai berdatangan dari berbagai daerah ke kota Pekanbaru. Mereka bertebaran di perempatan jalan-jalan kota, masjid besar atau di depan pusat perbelanjaan.

Dari informasi yang didapat riauaktual.com dalam satu hari, penghasilan pengemis bisa mencapai ratusan ribu, mengalahkan gaji Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkup Pemerintah Kota.

Salah seorang pengemis di lampu merah A yani, yang mengaku bernama Imah (48), mengaku senang jika bulan Ramadhan tiba. Terutama, jika memasuki pertengahan bulan puasa. Penghasilan Imah bisa meningkat tajam dibanding hari sebelumnya.

Menurutnya, pendapatan dari mengemis paling banyak adalah saat memasuki petengahan puasa atau menjelang hari raya, yang mana penghasilan perhari yang ia dapat bisa mencapai ratusan ribu per harinya.

"Kalo sekarang Biasanya sih dapat Rp 100-200 ribu per hari. Tapi, jika hari biasa, hanya kisaran Rp 40 ribu per hari," katanya, Senin (6/8).

Hal senada juga diungkapkan oleh seoarang pengemis lainnya Yusniati (40), pengemis yang biasa mangkal di seputaran pasar Ramayana. Menurutnya, pengemis bisa meraup rejeki yang banyak jika menjelang lebaran atau pertengahan bulan puasa.

Mereka mulai beraktifitas dari pukul 07:00 WIB hingga 12:00 WIB untuk yang pagi hari, sedangkan siang hari dari pukul 13:00 WIB hingga 17:00 WIB dan pada malam hari dari pukul 17:00 WIB hingga 21:00 WIB.

Namun, menjelang bulan puasa, persaingan para pengemis ini sangat ketat. Mereka saling berlomba mencari pundi rupiah lebih banyak.

Dari pengamatan mereka memiliki daya pikat tersendiri agar orang mau memberi uang. Bagi pengemis wanita, mereka kerap membawa anak kecil dalam gendongan. Pengemis jenis ini memang paling efektif merebut perhatian orang, hingga akhirnya perasaan iba pun muncul. Bagi pengemis pria, kebanyakan dari mereka memiliki kondisi tubuh yang tidak sempurna atau cacat.

"Saya sudah tak bisa bekerja lagi, terpaksa saya mengemis," kata jon, pengemis yang biasa mangkal di lampu merah SKA jalan nangka.(RA)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index