Ketahui Kapan Orangtua Mulai Bisa Beri Jus Buah untuk Anak

Ketahui Kapan Orangtua Mulai Bisa Beri Jus Buah untuk Anak
Ilustrasi jus buah. The Organic Juicery

Riauaktual.com -Konsumsi buah merupakan salah satu jenis makanan yang disarankan untuk dimakan setiap hari. Walau begitu, ternyata buah lebih baik dikonsumsi dalam bentuk utuh dibanding pada saat menjadi jus. Pasalnya, jus buah ini kerap mengandung pemanis tambahan.

Gula alami juga terkandung dalam buah yang menjadi bagian dari makanan sehari-hari. Oleh karena itu, orang tua juga patut memperhatikan soal pemberian asupan buah untuk anak agar tidak konsumsi gula anak tidak melebihi batas.

Dokter spesialis anak lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dr Noor Anggrainy Retnowati, Sp,A menjelaskan pemberian buah dalam bentuk jus untuk anak usia di bawah setahun tidak direkomendasikan oleh Akademi Pediatri Amerika (American Academy of Pediatrics).

"Anak di bawah usia setahun lebih baik dikasih langsung, seperti diparut atau digigit bila buahnya lunak," katanya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Namun, jus buah yang dibuat secara murni tanpa tambahan pemanis boleh diberikan kepada anak usia 1-3 tahun dengan batasan kurang dari 100 ml per hari, sementara anak usia 4-6 tahun boleh meminum jus buah sebanyak 110-150 ml per hari, dan anak di atas dua tahun boleh minum jus buah hingga 200 ml per hari.

Menjaga asupan makanan dan minuman manis penting sejak dini, sebab asupan gula yang berlebihan pada anak dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, gangguan kesehatan secara bersamaan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2 dan serangan jantung.

"Asupan gula berlebihan meningkatkan risiko sindrom metabolik seperti overweight, gizi lebih, kadar kolesterol jahat dan diabetes tipe dua meningkat di kemudian hari," kata dia.

Akademi Pediatri Amerika (American Academy of Pediatrics) mengatur asupan gula untuk anak per hari dibatasi maksimal enam sendok teh atau kurang lebih 24 gram. Penambahan gula pada makanan dan minuman anak berusia di bawah dua tahun pun tidak dianjurkan untuk mengurangi risiko sindrom metabolik ketika anak beranjak besar.

Anggota Ikatan Dokter Indonesia itu menjelaskan orang tua harus mengingat bahwa ada banyak jenis gula yang harus diketahui agar asupannya dapat dikendalikan. Selain gula pasir, ada juga fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa alias gula gandum, raw sugar atau gula kristal mentah hingga sukrosa.

 


 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index