RIAU (RA)- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Riau melewati target yang direalisasikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebesar Rp2.446.651.414.260.
Penerimaan daerah sementara hingga 29 Desember 2014 sebesar Rp21 miliar atau sekitar Rp2.468.376.495.739 atau 100.89 persen.
"Alhamdulillah PAD yang ditargetkan Pemprov Riau kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Riau melebihi target. Jika dihitung dalam persen sekitar 100.89. Faktor penyumbang terbesar PAD adalah Biaya Bali Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)," sebut Kepala Dipenda Riau, Joni Irwan, Rabu kemarin.
Ditambahkan Joni, untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari target yang ditentukan Rp.738.939.061.927 menjadi Rp.740.005.231.497 atau naik 100,14 persen. Sedangkan BBN-KB target Rp. 774.239.782.742 terealisasi Rp.783.151.422.332 atau naik 101,15 persen.
"Sedangkan Penerapan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) dari target yang ditetapkan Rp.701.472.569.589 terealisasi Rp. 730.911.486.388 atau 101.20 persen," ujar mantan Asisten III Sekdaprov Riau tersebut.
Pajak Air Permukaan, lanjut Joni, target Rp. 32.000.000.000 terealisasi Rp.32.976.262.546 atau 103.06 persen. Ada pajak rokok yang diterapkan dari pemerintah pusat ke daerah. Pajak tersebut berlaku pada tahun ini.
"Target yang diminta Rp.200.000.000.000 dan terealisasi hanya Rp.181.332.092.976 atau 90.67 persen. Pajak rokok ini hanyalah bea yang masuk ke daerah. Bukan orang yang membeli rokok ya," katanya.
Pada 2015 mendatang, lanjutnya, Pemprov menargetkan PAD Riau sekitar Rp. 2.9 Triliun. Langkah - langkah ke depan yang akan dilakukan Dipenda adalah akan dilakukan Samsat online.
Hal ini untuk memudahkan masyarakat Riau untuk wajib pajak. Rencananya akan dilaksanakan di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) yang ada di Provinsi Riau.
"Dipenda juga akan bekerjasama dengan pihak bank. Tahap awal kita sudah membicarakan dengan Bank RiauKepri. Insha Allah pada 2015 sudah bisa dilaksanakan," pungkasnya dilansir mediacenter.
Laporan : romg
