Mantan Orang Dekat Ahok Ngedukung Anies, Orang Dekat Anies Malah Tanggapi Begini

Mantan Orang Dekat Ahok Ngedukung Anies, Orang Dekat Anies Malah Tanggapi Begini
Sunny Tanuwidjaja bersama Ahok (ist)

Riauaktual.com - Tak ada yang tak mungkin dalam dunia politik. Orang dekat Ahok pun bisa tiba-tiba berubah mendukung Anies Baswedan. Orang dekat Anies, Bestari Barus, memberi tanggapan begini.

Bestari Barus merupakan orang dekat Anies Baswedan sekaligus kader Partai NasDem.

Bestari Barus mengaku sudah mengetahui soal Sunny Tanuwidjaja, mantan orang dekat Ahok, yang kini mengaku mendukung Anies Baswedan.

Bahkan mantan orang dekat Ahok ini rela melepas posisinya sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) demi mendukung Anies Baswedan.

Orang dekat Anies Baswedan ini menyebut dukungan Sunny Tanuwidjaja mungkin berkaitan dengan pemilu presiden.

“Sudah. Saya kenal Sunny, ya kan, dulu di Balai Kota banyak beraktifitas di Balai Kota. Artinya mendukung Pak Anies jadi apa saya belum paham. Saya kira pastilah mengenai pemilu presiden ke depan,” kata Bestari Barus saat dihubungi, Rabu (29/6/2022).

Bestari mengatakan keputusan Sunny Tanuwidjaja mendukung Anies hal yang baik. Dia berharap keputusan Sunny Tanuwidjaja mendukung Anies bukan atas paksaan pihak manapun.

“Kita kira itu hal yang baik ya, mudah-mudahan tidak ada paksaaan dari pihak manapun untuk menyatakan sikap sekurang-kurangnya ingin jalan berbarengan dengan Anies, kan itu satu hal yang baik juga,” katanya.

“Artinya orang sekritis Sunny pada waktu itu adalah bagian daripada Ahok kemudian menyatakan sikap seperti itu, artinya dia lihat banyak hal positif yang seharusnya diangkat oleh partai dimana dia bernaung,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bestari menyebut keputusan Sunny Tanuwidjaja berpindah juga mungkin karena PSI belum bisa melihat apa yang dilihat dirinya.

Orang dekat Anies ini menilai Sunny move on dan setuju selama ini Anies Baswedan bekerja baik serta berprestasi.

Kemudian, Bestari mengaku tidak melihat adanya kedekatan sebelumnya antara Sunny Tanuwidjaja dan Anies Baswedan. Menurutnya keputusan itu berangkat dari rasionalitas Sunny yang melihat sosok Anies.

“Saya tidak atau belum melihat ada suatu kedekatan, tapi mungkin dari apa yang berkembang Sunny cukup punya intelektualitas dan rasional yang bisa berikan kesimpulan atas suatu jabatan yang diemban oleh Anies Baswedan, dia rasional juga orangnya,” ujarnya dilansir detikcom.

“Sehingga ketika dia merasa rasionalitasnya tidak sejalan dengan apa yang ada di partai dia ingin nyatakan pribadi yaitu tentu konsekuensinya keluar dari partainya,” katanya.

“Tentu ini suatu hal yang baik yang patut ditiru para pihak yang kadang nggak kenal sama Anies tapi ikut-ikutan nggak suka sama Anies. Mari lah menjadi orang rasional, jangan terpengaruh,” jelasnya lagi.

Diketahui, Sunny Tanuwidjaja mundur dari partai yang didirikannya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga karena berbeda sikap politik.

PSI yang secara terbuka menyatakan tidak akan mendukung Anies di Pilpres 2024 sedangkan ia memiliki sikap berbeda.

Sunny dulu merupakan tangan kanan Basuki Tjahaja Purnama sejak Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Namun hubungan keduanya merenggang sejak kasus suap reklamasi Teluk Jakarta diungkap KPK.

Sunny pernah terseret kasus reklamasi Pantai Utara Jakarta pada 2016. Nama Sunny disebut beberapa kali dalam berkas putusan Mohamad Sanusi, terpidana tujuh tahun penjara dalam kasus suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi. Sunny disinyalir aktif berkomunikasi dengan para pengembang pulau-pulau buatan.

Hal yang membuat Ahok sangat geram adalah ketika rekaman sadapan pembicaraan Sunny dan Mohamad Sanusi diperdengarkan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, pada 25 Juli 2016.

Saat itu, ia menyadari bahwa Sunny menelepon Sanusi dari dalam ruang kerja Gubernur DKI.

“Gue marah besar,” kata Ahok dalam Majalah Tempo edisi 17-23 Februari 2020 dengan judul “Pecah Kongsi Seusai Reklamasi”.

Sejak kisruh seputar kasus reklamasi, Sunny tak pernah terlihat di Balai Kota DKI. Padahal, sebelum itu, ke mana pun Ahok pergi, pasti ada Sunny di sebelahnya.

Akibat insiden itu pula rencana mengusung Ahok menjadi calon gubernur independen lewat gerakan ‘Teman Ahok’ ikut berantakan.

Sampai keluar dari penjara tahun lalu, Ahok tetap enggan bergabung kembali ke kelompok pendukungnya yang banyak aktif di PSI yang di dalamnya ada mantan orang dekat Ahok ini.

 

 

 

Sumber: Pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index