Wakil Walikota Kunjungi SMAN 3 Pasca Kebakaran

Wakil Walikota Kunjungi SMAN 3 Pasca Kebakaran
Wakil Walikota, Pekanbaru, Ayat Cahyadi ketika mengunjungi sman 3 pekanbaru

PEKANBARU (RA)- Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi beserta kepala dinas pendidikan Prof Zulfadhil mengunjungi dan meninjau kondisi SMAN 3 Pekanbaru yang luluh lantak oleh si jago merah, Rabu (12/11) dini hari.

Ayat secara langsung menyampaikan rasa duka yang dalam, dan meminta pihak dinas dan pihak sekolah serta kecamatan untuk segera melakukan pertemuan marathon mencarikan solusi agar kegitan belajar mengajar tidak terganggu.

"Ini musibah, dan kita semua berduka, tapi kita jangan patah semangat, saya harap, besok pagi kegiatan belajar dan mengajar tetap berjalan seperti biasa. Mungkin dengan berkoordinasi dengan sekolah lain atau kampus yang tidak jauh dari lokasi sekolah ini," ujar Wakil Walikota.

Langkah lainnya menurut Wakil Walikota Pemko bersama dewan akan mencarikan solusi untuk kembali membangun gedung sekolah, sehingga aktifitas pendidikan tidak terganggu.

"APBD 2015 memang sudah disahkan, tetapi kita bersama dewan akan secara bersama mencarikan solusi agar tahun 2015 bangunan sekolah ini bisa kita bangun kembali. Untuk itu anak-anak jangan patah semangat, terus belajar, persoalan bangunan dan fasilitas sekolah adalah tugas Pemko bersama dinas terkait dan DPRD, anak-anak tugasnya adalah belajar dan belajar," ujar Ayat Cahyadi.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Prof Zulfadhil dalam laporannya menyampaikan bahwa sudah ada solusi untuk kegiatan belajar dan mengajar untuk 960 orang siswa SMAN 3 Rumbai tersebut.

"Insya Allah Kamis (13/11), kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti bisa, ada dua solusi yang kita dapatkan, pertama anak-anak belajar pagi seperti biasa tetapi di lokasi yang terpencar, opsi kedua adalah belajar siang sampai sore di satu lokasi di SMPN 6 Rumbai, kebetulan sekarang Kepala SMAN 3 dan Kepala SMPN 6 Rumbai juga hadir disini," ujar Zulfadhil.

Informasi lainnya diterima dari penjaga sekolah Adi Supriyadi (40), bahwa api diketahui sudah berkobar sekitar pukul 04.05, dari ruang majelis guru, Adi mencoba menghubungi pihak pemadam, namun mobil pemadam kesulitan masuk ke akses bangunan karena terhalang gerbang dan gapura yang terbuat dari besi beton sulit ditembus, sementara angin bertiup sangat kencang, sehingga hanya dalam hitungan sekitar 1 jam , seluruh bangunan habis dilalap api.

 

Laporan : romg

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index