BENGKALIS (RA)- Dampak kelangkaan BBM bersubsidi jenis premium, membuat masyarakat Bengkalis menjadi semakin panik. Bahkan, sejumlah pedagang premium eceran di Bengkalis menaikan harga jual dari Rp 7.000 per liter menjadi Rp 9.000 per liter.

Terkait tindakan para pengecer yang memanfaatkan isu kenaikan BBM subsidi ini, Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh mengatakan sudah mengetahui informasi itu melalui sejumlah media. Herliyan yang saat ini tengah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat, sangat menyayangkan hal itu terjadi.

"Seharusnya tidak boleh demikian. Siapapun dan dengan alasan apapun tidak dibenarkan menaikkan harga BBM subsidi secara sepihak, sebelum ada ketentuan resmi dari pemerintah," ujar Herliyan melalui Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis Johansyah Syafri.

Terkait kenaikan harga BBM sepihak di tingkat pengecer tersebut, Herliyan mengatakan sudah menginstruksikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Kemudian, segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga siapapun tidak boleh menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum adanya pengumuman resmi dari pemerintah.

Mengenai stok BBM, sesuai laporan yang diterimanya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, ketersediaannya aman. "Jadi masyarakat tidak perlu panik. Tidak perlu menimbun BBM di rumah. Selain membahayakan keselamatan, tindakan menimbun BBM itu juga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan," imbuh Herliyan.