Jika BBM Naik, Pemkab Kuansing Pangkas Dana Perjalanan Dinas dan Jatah BBM

Jika BBM Naik, Pemkab Kuansing Pangkas Dana Perjalanan Dinas dan Jatah BBM
ilustrasi

KUANSING (RA)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing akan melakukan penghematan jika pemerintah pusat akhirnya merealisasikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Tentu Pemkab akan melakukan penghematan semaksimal mungkin, itu jalan satu-satunya apalagi jika pendapatan daerah tidak bertambah," ujar Sekda Kuansing, Drs H Muharman, M.Pd yang ditanya langkah antisipasi Pemkab Kuansing jika terjadi kenaikan harga BBM.

Mengenai pos anggaran yang bakal diciutkan dalam rangka penghematan tersebut ujar Sekda, di antaranya biaya perjalanan dinas di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD), biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan operasional pejabat, penghematan listrik dan penghematan biaya ATK.

"Kalau dulu jatah BBM untuk kendaraan operasional pejabat 100 liter per bulan, kalau harga BBM naik jatahnya jadi 50 liter per bulan. Listrik juga demikian, kalau tidak memaksa jangan dihidupkan agar hemat anggaran," ujarnya.

Termasuk dengan dana perjalanan dinas, lanjutnya, nanitnya akan dipangkas 50 hingga 25 persen dari yang ada saat ini. Karena memang pos-pos seperti ini yang bisa dipangkas. "Karena Kita fokus mengalokasikan dana untuk  pembangunan infrastruktur, baik jalan, jembatan, gedung sekolah, sarana kesehatan," ujarnya.

Langkah lainnya ujar Sekda, mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak mendesak seperti bimbingan teknis (Bimtek) dan pelatihan-pelatihan. "Dana APBD difokuskan untuk kegiatan yang dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat," ujarnya.

Mengenai rencana kenaikan harga BBM sendiri, Pemkab Kuansing mendukung kebijakan pemerintah pusat. Karena pemerintah pusat sudah barang tentu memiliki perhitungan yang matang soal rencana tersebut. "Tentu pemerintah sudah memikirkan dampak yang akan timbul akibat kenaikan BBM, misalnya melindungi masyarakat miskin dengan pemberian jaminan sosial," ujarnya.

Mengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap proyek-proyek tahun 2014 ujarnya, tidak terlalu signifikan. Karena sebagian besar proyek sudah berjalan. "Kalau naik ditengah tahun anggaran 2014 pasti ada dampaknya, seperti harga material bangunan di pasaran yang tidak lagi sesuai dengan perencanaan harga semula," pungkasnya.

 

Laporan : romg

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index