Telan APBD 1,2 Miliar, Dermaga Wisata di Siak Ini Cuma Berfungsi Tempat Kencan Muda-Mudi

Telan APBD 1,2 Miliar, Dermaga Wisata di Siak Ini Cuma Berfungsi Tempat Kencan Muda-Mudi
Dermaga Wisata yang dibangun tahun 2018 silam oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Siak

Riauaktual.com - Miris, kata itulah yang pantas diucapkan setelah melihat kondisi sebuah Dermaga Wisata yang dibangun tahun 2018 silam oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Siak, yang menelan anggaran senilai 1,2 Miliar.

Dermaga Wisata tersebut terletak di Kampung Adat, Kampung Tengah, Kecamatan Mempura.

Pantauan Riauaktual.com, Sabtu (4/9/2021) dilokasi, Dermaga tersebut terlihat seperti barang rongsokan, tak terurus dan tak berfungsi sama sekali seperti tujuan dari dibangunnya.

Bahkan, kata penduduk sekitar Dermaga tersebut sering dijadikan remaja tempat bermadu kasih dengan pasangan yang bukan muhrimnya.

Diketahui, konsep awal dibuatnya dermaga tersebut oleh Dispar sebagai tempat berlabuh perahu wisata yang membawa wisatawan dari Kecamatan Siak ke Kecamatan Mempura melalui jalur air.

Sebab, di Kecamatan Mempura juga terdapat sejumlah destinasi wisata seperti Tangsi Belanda, rumah Datuk Pesisir dan sebagainya. Namun Ironisnya, fungsinya kini tak semanis konsep dari Dispar tersebut.

Salah satu tokoh masyarakat Siak, Said Dharma Setiawan sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, Dispar Siak seharusnya mengambil langkah konkrit supaya dermaga itu dapat berfungsi sehingga ke depan aset itu bisa menghasilkan PAD bagi daerah. 

"Sayang kalau itu tidak dimanfaatkan dengan baik, karena tujuannya itu dibangun bisa menghasilkan PAD untuk Siak. Agar dapat difungsikan eloknya dibuat terobosan agar dermaga tersebut dikelola oleh pihak ketiga atau BUMD yang memiliki izin usaha bidang pariwisata," kata Said Dharma kepada Riauaktual.com.

Dia menjelaskan, di masa pandemi saat ini kunjungan wisatawan ke Siak memang berkurang akibat dari PPKM. Namun kata dia, potensi-potensi PAD tentu dipikirkan juga, mengingat anggaran pembuatan Dermaga Wisata tersebut sangat banyak.

Hal yang sama disampaikan Gatot Siswondo, ia menerangkan, sebelum pandemi Covid 19 menyerang, dermaga ini juga tidak pernah difungsikan sama sekali oleh Pemkab Siak melalui Dispar.

"Buat apa membangun sampai Rp 1,2 miliar jika tidak difungsikan. Apalagi dibiarkan begitu saja, tentu terjadi penyusutan nilai aset," sebut Gatot Siswondo, tokoh muda Kabupaten Siak.

Kata Gatot, meski menelan biaya Rp 1,2 miliar, namun bangunan dermaga ini tampak sederhana saja. 

"Akses dari jalan raya Kampung Tengah menuju trestel dermaga hanyalah jalan tanah yang muat untuk satu mobil. Jalan tanah tersebut mulai mengecil akibat dijalari rumput liar dan semak belukar,"ucapannya.

"Sangat miris sekali, pembangunan menggunakan uang negara yang tidak fungsional harus diusut, karena ada potensi korupsi pada proyek itu. Tentu saja kelihaian aparat penegak hukum sangat diharapkan dalam melihat persoalan seperti itu,” tambah Gatot.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Siak Dr Fauzi Asni mengklaim dermaga pariwisata itu sudah bisa difungsikan. 

“Hanya karena tidak ada kunjungan, maka belum kelihatan fungsional,” kata dia.

Dia menjelaskan, pembangunan dermaga itu untuk mempercepat akses menuju lokasi Wisata Mempura, karena dermaga itu dekat dengan destinasi wisata seperti Rumah Datuk Pesisir, Makam Dalam Pohon, dan Jembatan Kupu-kupu. 

“Awalnya ada rencana jalur wisata di perairan dari Tangsi Belanda di Mempura ke Klenteng Hock Siu Kiong di Siak, lalu ke jembatan Masjid Syahabuddin di Siak dan menyebarang ke Kampung Tengah di Mempura dengan menggunakan dermaga itu,” kata dia.

Dia mengaku, saat ini Dispar Siak tidak memiliki perahu wisata sendiri sebagai transportasi jalur air. Saat ini perahu wisata yang tersedia mengandalkan perahu milik nelayan setempat. (Baim)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index