Dampak Lonjakan Harga Buah Sawit Bikin Petani Belanja di Kota

Dampak Lonjakan Harga Buah Sawit Bikin Petani Belanja di Kota
Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apaksindo), Gulat ME Manurung

Riauaktual.com - Di tengah pandemi Covid-19, harga sawit terus melonjak hingga berhenti di 2.700 per kilogram. Para petani sawit di Riau sumringah dengan kenaikan yang masih terus terjadi hingga beberapa pekan ke depan. 

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apaksindo), Gulat ME Manurung, mengatakan tidak sedikit petani sawit yang berbelanja di pusat kota bahkan ke Mall. Menurut Gulat, para petani tak terlalu pusing dengan ekonomi meski diterjang badai pandemi Covid-19.

"Cara paling sederhana untuk percepatan perekonomian yang bisa  dilakukan yakni dengan berbelanja. Nah, saat ini petani sawit mulai membelanjakan uangnya ke kota. Jika ada aktivitas belanja maka ada putaran uang terjadi. Di situlah hukum ekonomi berlaku," kata Gulat, Sabtu (4/9).


Mayoritas petani dan pengusaha sawit di Riau berdomisili di desa dan luar kota. Biasanya jika tidak ada penyekatan, maka tidak sedikit petani sawit itu berkunjung ke Kota Pekanbaru. Ada  petani yang hanya untuk menghabiskan waktu liburan, bahkan adapula berbelanja keperluan rumah tangga, dan pakaian.

"Riau berbeda dengan provinsi lain, efek ekonominya cepat dan sangat luar biasa bahkan di masa pandemi seperti ini," jelasnya.

Terlebih harga buah sawit di Riau saat ini cukup tinggi. Menariknya, kata Gulat, harga sawit di Riau mulai meningkat sejak Februari 2020 bersamaan dengan mulainya pandemi Covid-19 mewabah di Riau. Namun justru harga komoditi unggulan di Riau ini malah terus tumbuh hingga sempat menyentuh harga Rp 2.800 per kilogram. 

"Harga sawit sempat menyentuh 2.800 per kilogram. Itu pecah rekor sepenjang sejarah dunia persawitan," ucap Gulat.

Naiknya harga ini juga dipengaruhi dengan resminya program B30 yang telah diresmikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Dengan diresmikannya program ini maka serapan Crude Palm Oil (CPO) di dalam negeri dan dunia terjadi secara tarik menarik.

"Di fase itulah hukum ekonomi berlaku dan mempengaruhi harga buah sawit di Riau," kata Gulat.

Hingga saat ini hampir 24 jam hidup masyarakat tak terlepas dari sawit. Mulai dari obat-obatan hingga energi yang digunakan. Malah saat ini, lanjut Gulat, negara India tengah meningkatkan kandungan CPO menjadi energi.

"CPO ini diminati dunia. Bukan hanya negara yang menghasilkan dan mengolah CPO ada juga negara yang tidak menghasilkan namun mereka membeli dan menjual kembali. Ini justru ikut meningkatkan perputaran CPO yang nantinya berimbas pada buah sawit," pungkasnya. (SAN)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index