Riauaktual.com - Pengguna Twitter memposting foto yang ternyata dimanipulasi dan menunjukkan wanita di Afghanistan yang berjalan di belakang seorang pria. Dalam foto yang diedit tersebut, ditambahkan rantai secara digital ke pergelangan kaki wanita, dengan pria yang memegang rantai. Namun kenyataannya, tidak ada rantai di foto aslinya. Juga, itu diambil di Irak, bukan Afghanistan.
"#AfghanWomen. Tuhan melindungi perempuan dan anak-anak karena lembaga seperti PBB menjadi impoten," kata seorang pengguna Twitter yang men-tweet foto tersebut.
Selama bertahun-tahun, foto tersebut telah disalahartikan dan diposting beberapa kali. Salah satu blog salah menyatakan foto itu diambil di Afghanistan dan mengatakan, itu menunjukkan contoh wanita berjalan sekitar lima langkah di belakang suami mereka.
Sang fotografer Düzyol, yang tinggal di Istanbul, mengatakan kepada AP bahwa dia mengambil foto itu pada tahun 2003. Selama itu, dia sering mengunjungi Irak dan mengambil foto. Pada hari pengambilan foto, ada upacara memperingati warga sipil Irak yang tewas di kota Erbil, katanya.
"Ketika orang-orang kembali ke rumah mereka setelah upacara, komposisi seperti itu muncul secara acak di jalan. Ini adalah foto yang sepenuhnya instan dan benar-benar alami," jelas Düzyol dalam sebuah email. "Para wanita itu jelas saling mengenal, tetapi saya tidak yakin mereka mengenal pria itu."
Banyak yang khawatir Taliban akan menerapkan kembali interpretasi ketat terhadap hukum Islam yang dipraktikkan ketika mereka memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001. Saat itu, perempuan dilarang bersekolah dan bekerja di luar rumah. Mereka harus mengenakan burqa dan ditemani oleh kerabat laki-laki ketika mereka berada di depan umum.
Setelah mengambil alih Afghanistan saat ini, Taliban mengatakan mereka berjanji untuk menghormati hak-hak perempuan dalam norma-norma hukum Islam, tetapi banyak orang Afghanistan yang bersikap skeptis.
Sumber: marca.com
