Maaf Itu Semakin Sulit, Sebab Kamu yang Berjanji Lalu Mengkhianati

Maaf Itu Semakin Sulit, Sebab Kamu yang Berjanji Lalu Mengkhianati
Ilustrasi berjabat tangan meminta maaf (Unsplash/Sincerely Media)

Riauaktual.com - Jika sedari awal aku saja yang berharap, lalu harapanku tak jadi nyata. Maka, aku tidak akan menyalahkanmu seperti kata mereka.

Namun permasalahannya adalah, kamu yang telah berjanji, kamu yang memberikan harapan itu, kamu yang memulai hubungan. Lalu kamu pula yang mengkhianati dan pergi.

Seolah semua perjuangan dan kata manis yang kemarin kamu sampaikan itu tidak ada harganya. Sehingga, bagaimana mungkin aku bisa memaafkan. Mana mungkin aku mudah melupakan semua rasa sakit itu.

Padahal, sungguh, jika boleh memilih, aku sangat berharap untuk tidak pernah bertemu denganmu dan mempercayai semua omong kosong yang kamu lontarkan.

Sungguh, jika aku bisa berharap, kuharap kamu bukanlah pengecut yang pandai berjanji, tapi tak bisa menepati. Sebab, karena harapan yang pernah kamu janjikan itu sekarang aku sakit.

Aku tidak bisa melupakan luka itu semudah membalikkan telapak tangan. Aku ragu dan takut untuk percaya lagi pada seseorang.

Rasa sakit itu meninggalkan trauma yang cukup hebat dalam hidupku. Jadi, jika sekarang aku belum bisa move on. Itu bukan karena aku masih mengharapkanmu, tapi karena masih membencimu.

 

SELENGKAPNYA

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index